jurnalbogor.com – Kasus perundungan atau bullying yang belakangan ini kerap terjadi belakangan ini mengalami peningkatan signifikan. Bahkan, hal tersebut tak hanya terjadi di sekolah, melainkan juga di level perguruan tinggi.
Diketahui, bullying sendiri dipahami sebagai perilaku tidak menyenangkan yang sengaja dilakukan untuk menekan, amengintimidasi serta menakut-nakuti korbannya untuk menunjukkan kekuatan atau kekuasaan pelakunya.
Ketua Forum Komunikasi (FORKOM) Kesehatan Kota Bogor, Bram Burmanajaya mengatakan bahwa dari tindakan bullying yang perlu digarisbawahi adalah yang penting bukan sekedar tindakannya. Namun, juga dampak pasca tindakan itu berupa bunuh diri.
“Karena itu dalam rangka memperingati hari pencegahan bunuh diri 10 September 2024 dan hari kesehatan jiwa sedunia 10 Oktober 2024, kami menggandeng
Dinas Kesehatan Kota Bogor dan Persatuan Guru Republik Indonesia Kota Bogor menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi tentang apa dan bagaimana bullying di Gedung PGRI, Jalan Merdeka,” ujar Bram kepada wartawan.
Menurut dia, pihaknya juga memberikan edukasi soal bagaimana cara mengenali
korban atau pelaku bullying.
“Berikut cara penanganan korban bullying, serta pencegahan Bulying kepada para guru bimbingan konseling di lingkungan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada dibawah naungan yayasan PGRI,” kata Bram.
Kata dia,
kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 40 orang tenaga pendidik
dengan narasumber dari Forum Komunikasi Kesehatan Kota Bogor.
“Giat ini juga dihadiri oleh Kepala dinas Kesehatan Kota Bogor, Ketua YPLP PGRI Kota Bogor dan Ketua Forum Kesehatan Kota Bogor,” ucapnya.
Dalam kegiatan tersebut, kata dia, peserta juga dilatih bagaimana cara melakukan pendekatan kepada korban bullying, pendekatan terhadap pelaku bullying, dan bagaimana cara melakukan skrening untuk mengetahui apakah anak tersebut menjadi korban atau pelaku.
(FDY)
