jurnalbogor.com – Keberadaan Hotel Mekarsari di Desa Mekarsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor disinyalir sudah berubah fungsi menjadi tempat perbuatan mesum.
Pasalnya, di tengah menurunnya lokasi wisata, namun Hotel Mekarsari justeru berkembang pesat dengan menambah bangunan dan jumlah kamar. Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan tujuan dibangunnya hotel sebagai salahsatu pendukung potensi wisata dan penginapan. Karena ditengah lesunya potensi wisata di Cileungsi, hotel Mekarsari justeru semakin maju.
”Sudah jadi rahasia umum kalau hotel di Cileungsi jadi tempat mesum dan yang paling ramai dan besar ya hotel Mekarsari. Karena kamarnya banyak dan harganya terjangkau,” kata salahsatu warga Cileungsi, Mahfudin kepada wartawan.
Menurut dia, hotel di wilayah Cileungsi hampir semuanya sudah berfungsi sebagai lokasi mesum dan transaksi seksual. Hal ini, tentunya harus menjadi perhatian pemerintah dan aparat penegak hukum agar penginapan dan hotel dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
”Sekarang hotel dan penginapan di Cileungsi semakin bebas karena jarang razia dan tidak ada lagi program dari Pemkab Bogor terkait pemberantasan kemaksiatan termasuk tindakan asusila yang kerap dilakukan di hotel” tukasnya.
Ia juga menegaskan, tindakan penertiban yang dilakukan oleh penegak perda selama ini hanya menyasar tempat hiburan malam. Namun, hotel di Cileungsi jarang tersentuh penertiban.
”Semenjak program Nongol Babat sudah tidak ada lagi. Hotel di sini jadi lokasi paling aman untuk melakukan tindakan asusila,” ujarnya.
(tfk)