jurnalbogor.com – Bakal calon wali kota Bogor, Sendi Fardiansyah memilih keliling menemui warga kurang mampu, ketimbang berkumpul bersama keluarga pada malam takbiran.
Ia merasa lebih afdhol melewati malam jelang Idul Fitri itu dengan mendatangi warga-warga miskin dengan membawa sejumlah paket sembako.
Hal itu dilakukan lantaran Sendi ingin memastikan, pada malam berkumandangnya takbir di masjid-masjid itu tak ada warga yang tak punya beras, apalagi daging dan lain-lainnya.
“Sebagai orang asli Bogor, saya merasa punya tanggungjawab moral dan sosial untuk tidak membiarkan ada warga yang besoknya mau lebaran tak punya sesuatu untuk dimasak. Bahkan, untuk memasak beras pun tak ada,” katanya.
Menurut Sendi, gema takbir yang berkumandang di setiap masjid menjadi kering tak bermakna jika dirinya membiarkan orang kesusahan. Apalagi, pada malam jelang hari raya Idul Fitri. Padahal, idul fitri itu berarti kembali ke fitrah atau hari kemenangan.
“Orang yang kembali ke fitrah itu kan, salah satunya, orang yang memiliki sensitivitas terhadap lingkungan sekitar karena saking bersih hatinya. Fitrah itu kan suci bersih. Bagaimana mau kembali ke kesucian jika hati kita tak terpanggil membantu orang susah,” tegasnya.
Sementara itu, sejumlah warga yang rumahnya didatangi Sendi secara mendadak itu mengaku sangat senang, bahkan terharu dan bangga. Beberapa diantaranya mengaku hampir tak percaya ada orang yang datang membawa sembako justru pada saat malam takbiran.
“Waduh, seneng banget Mas rumah saya didatangi orang penting. Pak Sendi itu ternyata sosok muda yang sangat merakyat dan peduli. Dia datang pada waktu yang tepat. Yakni pada saat kami benar-benar membutuhkan,” ujar Endang (53 thn), warga Babakan Peundey, Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur.
Menurut Endang, apa yang dilakukan Sendi itu sebaiknya juga dilakukan tokoh lain baik politisi yang ada di DPR maupun di pemerintahan. Ia berharap, Sendi dapat menjadi inspirasi positif yang bisa dicontoh oleh tokoh politik lainnya.
(LNL/*)
