jurnalbogor.com – Konstelasi politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bogor semakin memanas. Beberapa nama dari kalangan politisi mulai meramaikan bursa bakal calon kepala daerah.
Tak hanya politisi, beberapa nama birokrat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun mulai disebut-sebut akan memeriahkan kontestasi lima tahunan itu.
Adalah Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah dan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Bogor, Denny Mulyadi (Denboy) yang digadang-gadang akan memanaskan persaingan kursi bakal calon wakil wali kota.
Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Yusfitriadi mengatakan bahwa Pilkada Kota Bogor akan sangat menarik bila ada birokrat yang maju sebagai calon wakil wali kota.
“Sebenarnya calon wali kota Dedie A Rachim juga sempat menjadi birokrat di KPK. Artinya bukan hal yang baru birokrat menjadi wakil kepala daerah. Tinggal asal birokratnya dari instansi mana,” ujar Yusfitriadi kepada wartawan, Kamis (25/4/2024).
Kendati demikian, kata Yus, dalam praktiknya terdapat plus minus. Plusnya adalah birokrat sudah memahami berbagai hal yang menyangkut tata kelola pemerintahan. Apalagi bila berasal dari salah satu instansi yang ada di lingkungan Pemkot Bogor.
“Sehingga masalah SDM, kinerja dan relasi antar birokrasi di lingkungan Pemerintahan Kota Bogor sudah paham betul,” kata dia.
Sedangkan sisi minusnya, kata Yusfitriadi, pemahaman yang menyeluruh terhadap berbagai hal mengenai birokrasi justru menjadi alat yang efektif dalam melakukan konspiratif dengan birokrat lainnya.
“Tapi kembali lagi, itu adalah masalah mentalitas,” tegas Yusfitriadi.
Namun, kata dia, justru dengan adanya birokrat yang maju sebagai calon wali kota dan wakil wali kota, masyarakat diberikan pilihan yang tidak hanya berasal dari politisi.
“Tinggal bagaimana caranya agar partai politik atau gabungan partai politik mampu diyakinkan untuk merekomendasikan dan mengusung birokrat tersebut,” jelasnya.
Menurutnya, salah satu hal yang penting untuk mendapatkan perhatian kekuatan politik adalah melalui tingkat popularitas dan elektabilitas.
(FDY)