jurnalbogor.com – Meski masih galau, PAC PDIP Kecamatan Jonggol tetap mengikuti instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri untuk tidak menandatangi hasil rekapitulasi suara Pilpres pada Pemilu 2024. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris PAC PDIP Kecamatan Jonggol Yuli Herlina.
“Instruksinya seperti itu, guna antisipasi adanya kecurangan dalam Pilpres 2024 ini,” ungkap Yuli kepada Jurnal Bogor, Selasa (27/2/24).
Lebih lanjut Yuli mengatakan, walaupun untuk Kecamatan Jonggol itu tidak ada kejanggalan, tapi dirinya tidak puas akan pencapaian suara yang didapat oleh Capres dan Cawapres nomor urut 03.
” Untuk sosialisasi kami sudah maksimal, kembali kepada masyarakat yang memilih, walaupun saya kecewa dengan hasil pencapaiannya. Setidaknya sebagai anak cabang kami sudah bekerja semaksimal mungkin untuk memenangkan Ganjar – Mahfud,” tukasnya.
” Untuk proses penghitungan sampai selesai di Kecamatan Jonggol tidak ada kejanggalan, untuk Paslon kami pada pemilu ini mendapat suara 6 ribu lebih di Kecamatan Jonggol, ” tambahnya.
Sementara, Camat Jonggol Andri Rahman menyebut, terkait tidak menandatangi berita acara itu menjadi hak masing-masing saksi, namun yang penting penghitungan sudah selesai dan disaksikan oleh masing-masing pihak.
” Itu hak mereka, yang penting kami sudah menjalankan sesuai dengan prosedur yang ditentukan,” pungkasnya.
(NN)
