jurnalbogor.com – Puluhan warga Desa Cikeas Udik, Gunung putri, Kabupaten Bogor melakukan aksi tanam pohon pisang dan memancing di ruas jalan Kabupaten Bogor yang tak kunjung diperbaiki, Selasa (20/02/24).
Koordinator Aksi Jalaludin mengatakan, aksi yang dilakukannya bersama warga merupakan bagian dari kekesalan dan kekecewaan. Dimana jalan yang notabene milik kabupaten ini tak kunjung diperbaiki, adapun bagian yang diperbaiki hanya separuh saja.
“ Kondisi jalan ini sudah lama sekali rusak, Pj Bupati saat datang ke Desa Ciangsana dan Kantor Kecamatan Gunungputri tidak diajak lewat sini oleh sopirnya. Padalah biarkan dia tau sebagus apa jalan disini yang notabene dekat dengan Paspampres dan kediaman Presiden RI ke-6,” ungkap Jalaludin kesal.
Ia meminta Pemkab Bogor untuk sesegera mungkin memperbaiki jalan ini, apalagi Bogor Timur merupakan penyumbang PAD terbesar di Kabupaten Bogor, namun sangat jomplang sekali dengan kondisi yang ada saat ini.
“ Kita sedang pesta demokrasi, para caleg dan calon pemimpin sibuk meraup suara, tapi kondisi jalan seperti ini tidak diperhatikan, jika tidak ada kepastian kapan jalan ini akan dibenahi, kami akan membuat aksi yang lebih besar lagi,” kesal Jalaludin.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni merespons dengan baik. Menurutnya jalan terebut sudah ia perjuangkan sejak 2019 setelah dirinya dilantik, hingga masuk ke APBD 2020. Namun belum sempat dieksekusi karena terkendala Covid sehingga 2020 kena recofushing.
“ Begitu pun dianggaran 2021 masih terkendala Covid. Namun alhamdulilah bisa masuk dan dikerjakan. Walaupun belum tuntas, dengan anggaran sebesar 2,5 miliar baru bisa dikerjakan 3 segmen dari mulai Lapangan Kapuk, Perempatan Jalan Baru dan Polri sampai SMP 3,” jelas Fathoni yang juga kini menjadi Aleg untuk Periode 2024-2029.
Lebih lanjut politisi PKS tersebut menjelaskan, pada 2023 pihaknya kembali mendorong dan masuk APBD senilai 2,9 miliar. Hanya saja terjadi gagal lelang karena tidak ada perusahaan yang berani ambil, akhirnya di tahun 2023 tidak terlaksana.
“ Kemudian saya kejar terus agar diselesaikan di 2024. Alhamdulillah masuk anggaran dengan nilai sekitar 6 miliar sehingga bisa tuntas. Tinggal saya kawal pelaksanaannya segera dimulai,” paparnya.
“ Terkait hal itu pun saya sudah berkomunikasi langsung dengan Pj Bupati dan Dinas PUPR. Mari kita sama-sama kawal agar teresalisasi sesuai dengan yang diharapkan,” tandasnya.
(NN)