jurnalbogor.com – Rawan begal, itulah kata yang terpat untuk jalur wilayah Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan Kota Bekasi.
Pasalnya, dijalur tersebut sering kali terjadi tindak kejahatan begal, namun kali ini pembagalan tersebut mengakibatkan korbannya meninggal dunia, Senin (1/4/24) sekitar pukul 00.30 wib dini hari.
Kapolsek Gunung Putri AKP Didin Komarudin, SH menjelaskan kronologis berawal adanya laporan warga dengan adanya pria yang bersimbah darah Di Jl. Letda Nasir Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Dengan sigap piket Polsek Gunung Putri mendatangi TKP dan melakukan investigasi guna mencari barang bukti dan keterangan para saksi-saksi di lokasi TKP.
“Menurut keterangan para saksi mata, saat korban mengendarai sepeda motor dari arah Ciangsana menuju Bojong Kulur. Kemudian korban dipepet oleh 3 orang yang mengendarai 2 kendaraan bermotor, lalu pelaku membacok korban yang mengakibatkan korban terjatuh dan para pelaku mengambil sepeda motor korban lalu kabur,” ungkap AKP Didin.
Lebih lanjut AKP Didin mengatakan, korban mengalami luka bacok dan tidak dapat terselamatkan. Ia mengatakan, pihak kepolisan sudah membawa korban ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan medis dan menghubungi pihak keluarga korban.
“ Korban diketahui bernama ANGGI JOSHUA JOSE, seorang pelajar/mahasiswa, yang merupakan warga Blok Sukamaju Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Bandung. Dan untuk saat ini kami sedang melacak keberadaan para pelaku,” kata Kapolsek Gunung Putri AKP Didin.
Sementara, salah satu warga Asep Saifudin (45) juga menjelaskan, korban dipepet 3 orang dengan 3 sepeda motor, kemudaian salah satu diantaranya melayangkan senjata tajam jenis golok kepada bagian leher korban. Seketika korban jatuh, dan motor korban dibawa oleh pelaku.
“Melihat kejadian itu ia panik dan histeris juga, sempat diteriaki warga, namun memang tidak ada yang berani menghalau khawatir pelaku membawa senjata api,”katanya.
“ Gak lama kemudian, ada warga yang menghubungi polisi, kemudian petugas datang. Sebelum petugas datang tidak ada warga yang berani menyentuh korban, mungkin itu yang mengakibatkan korban meninggal dunia karena kehabisan darah,” tambahnya.
Lebih lanjut Asep berharap, selain pengamanan patroli dirinya meminta instansi terkait untuk menambah penerangan pada jalur tersebut.
”Kondisi jalur ini memang sangat minim penerangan, makanya saya berharap ada tambahan lampu jalan untuk jalur ini, guna mengurangi angka kejahatan,” pungkasnya.
(NN)