jurnalbogor.com – Upaya pencegahan stunting terus digencarkan di berbagai daerah, termasuk di Desa Gunung Sari, Pamijahan, Kabupaten Bogor. Mahasiswa Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Gunung Sari mengadakan kegiatan sosialisasi bertema “Pencegahan Stunting dan Pentingnya Makanan Bergizi” pada Kamis (21/8/2025).
Acara ini berlangsung di Majelis As Sholihun, Kampung Purwasari RT 005/006 yang melibatkan kolaborasi antara mahasiswa KKM, kader posyandu dan masyarakat sekitar. Acara ini menghadirkan narasumber Siti Nyai Komariah sebagai ahli gizi dari Puskesmas Pamijahan.
Ketua Pelaksana Kegiatan Fitriani memaparkan tujuan utama acara ini, yakni meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama untuk para ibu, tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang sejak masa kehamilan hingga anak usia dini.
Stunting bukan hanya tentang tinggi badan anak yang tidak sesuai dengan usianya, tetapi tentang dampak pada perkembangan otak dan kualitas hidup anak ke depannya. Kami ingin masyarakat lebih sadar akan hal ini,” ujar Fitriani.
Dia juga menyampaikan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang.
“Kami ingin memberikan solusi yang aplikatif, tidak hanya lewat sosialisasi tapi juga dengan menghadirkan produk pangan sehat yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara Siti Nyai Komariah menekankan pentingnya asupan gizi seimbang, termasuk protein hewani, sayur, buah, serta kebiasaan pola hidup sehat. Ia juga mengingatkan pentingnya peran Posyandu sebagai pusat informasi dan pelayanan kesehatan masyarakat.
“Posyandu bukan hanya tempat menimbang anak, tapi juga wadah edukasi bagi orang tua tentang bagaimana membentuk generasi sehat bebas stunting,” jelasnya.
Setelah pemaparan materi, acara diisi dengan sesi tanya jawab interaktif. Selain penyuluhan, mahasiswa KKM Gunung Sari juga memperkenalkan inovasi pangan berupa nugget ikan sehat. Produk ini dikembangkan sebagai alternatif camilan bergizi tinggi protein yang mudah diterima anak-anak, sekaligus mendorong pemanfaatan potensi lokal dari hasil perikanan. Setelah sesi perkenalan, produk ini juga dibagikan kepada peserta sosialisasi untuk dicicipi bersama.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari para kader posyandu dan masyarakat yang hadir. Mereka menyambut baik inisiatif mahasiswa KKM yang tak hanya memberi penyuluhan, tapi juga membawa inovasi pangan yang praktis dan bergizi yang dapat dengan mudah diterapkan oleh masyarakat sekitar.
Sosialisasi ini menjadi bukti nyata sinergi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat dalam mendukung program pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Bogor.
(Fitriani dan Zulva Mahdiah/rls)