Sekda Ajat Sampaikan Pesan Bupati Saat Jumling di Kecamatan Sukaraja

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – Mewakili Bupati Bogor Rudy Susmanto, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika melaksanakan kegiatan Jumat Keliling (Jumling) di Masjid Jami’ Daarunnadwa, Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Jumat (1/8). Pada kesempatan tersebut, Ajat menyampaikan sejumlah arahan Bupati Bogor kepada masyarakat.

Hadir bersama Sekda Ajat, Ketua Baznas Kabupaten Bogor, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Bogor, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra), Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang), Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Camat dan Forkopimcam Sukarja, kepala desa se- Kecamatan Sukaraja. Pada kesempatan tersebut, Pemkab Bogor secara simbolis menyerahkan bantuan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan bantuan sosial kepada pengurus masjid.

Read More

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika menyampaikan pesan dan komitmen Bupati Bogor untuk terus memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, salah satunya melalui Jumling. Saat ini Jumling dilaksanakan secara bersamaan di enam masjid tiap minggu dan dipimpin oleh para pejabat daerah, seperti Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Kapolres, Kajari, dan Dandim.

“Jumling bukan hanya acara formal, tapi juga sarana untuk berkomunikasi aktif dan merespons kondisi sosial, fasilitas ibadah, serta kebutuhan warga di sekitar masjid. Pesan Pak Bupati, setiap masjid yang dikunjungi harus mendapat perhatian bersama,” kata Sekda.

Ajat juga menekankan pentingnya menjalankan tugas pemerintahan dengan penuh rasa tanggung jawab dan kepedulian. Hal ini sejalan dengan arahan Bupati agar pembangunan tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga memperhatikan aspek spiritual dan sosial masyarakat.

“Bupati Bogor memberikan perhatian khusus kepada masjid-masjid yang berada di daerah terpencil atau memiliki akses sulit, sebagai bentuk kepedulian dan pembangunan yang merata,” terangnya.

Selanjutnya, Ajat menyarankan agar masjid menjadi tempat kedua bagi anak-anak muda, bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan akhlak, kegiatan positif, dan pendidikan keagamaan.

“Lebih baik anak-anak mengaji, belajar, dan tumbuh dalam lingkungan yang baik, daripada nongkrong di luar. Mari jadikan masjid sebagai pusat peradaban umat,” tutupnya. (Aga*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *