Jurnal Bogor – Seblak merupakan makanan khas Bandung ini berbahan dasar kerupuk mentah yang kemudian sengaja direndam dengan air panas agar bantat. Seblak khas Bandung kemudian disajikan dengan telur atau tambahan bahan spesial lainnya.
Seblak kemudian berkembang menjadi banyak sekali variasinya. Ada seblak kering, seblak ceker, seblak mie, seblak kerupuk, seblak makaroni, seblak cilok, seblak bakso, dan masih banyak lainnya.
Seblak biasanya menggunakan krupuk basah sebagai bahan utama, seblak biasanya dilengkapi dengan berbagai macam tambahan bahan lainnya. Seperti makaroni, mi, ceker ayam, telur, jamur, hingga seafood. Semua bahan-bahan tersebut diolah dengan bumbu khas campuran dari bawang merah, bawang putih, garam, kencur dan cabai rawit.
Berbicara soal bumbu khas seblak, ada yang menarik yang kerap disalah artikan sampai saat ini. Ternyata yang dimaksud dengan seblak itu adalah bumbu khas campuran bawang, cabai, dan kencur, bukan kerupuk basah. Selama ini banyak orang menganggap yang dimaksud seblak justeru malah kerupuk basah. Faktanya kerupuk basah hanyalah tambahan saja.
Jajanan seblak yang satu ini memiliki sebuah keunikan tersendiri, bisa dibilang “Next Level of Seblak”. Mengapa demikian? karena disini menyediakan berbagai topping seperti crabstick, chicken dumpling, cheese dumpling, kikil sapi, chikuwa, jamur kuping, siomay cuanki dan masih banyak lagi.
Selain itu, kamu juga dapat memilih jenis kerupuk seblak yang sesuai dengan selera. Tentunya, pilihan kuah seperti kuah mayo, tom yum, ramen kari, bawang cikur hingga original pun bisa kamu pilih. Saat ini kuliner seblak sudah banyak ditemukan. Ada yang dijual di gerobak hingga membuka warung khusus yang menjajakan beragam menu seblak.
Nah, seblak yang ini beda. Mangga mampir di Seblak Hot Bandung Duo Defa milik kang Dede Suryana yang berada di The Grand Sentul City, Cluster Primerose Blok B1-5 No 3 dengan harga paket mulai dari Rp12- 20 ribu dengan tingkat kepedasannya dari level normal, up normal, parah, petir, gledek, dan lampir.
(WH)
