Polres Bogor Lakukan Pengamanan Berlapis pada Akhir Tahun 2025

  • Whatsapp
AKBP Wikha Ardilestanto, S.H., S.I.K., M.Si. (Foto: Humas Polres Bogor)

Tiga fokus utama pengamanan akhir tahun: Stabilitas kamtibmas, kelancaran arus wisata Puncak, dan penguatan pelayanan publik

jurnalbogor.com – Menjelang akhir tahun 2025, Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto menyoroti tantangan khas Kabupaten Bogor yang membuat pola pengamanan dan pelayanan publik tak bisa disamakan dengan daerah lain.

Read More

Dengan luas wilayah lebih dari 2.700 km², komposisi penduduk terbesar se-Jabodetabek, serta pergerakan harian masyarakat yang mencapai ratusan ribu orang, Bogor memiliki dinamika yang menuntut pendekatan keamanan yang berlapis, adaptif, dan berbasis wilayah.

Puncak tetap menjadi episentrum perhatian. Pada periode Desember–Januari, lonjakan kendaraan dari Jabodetabek dan Bandung membuat jalur Gadog–Cisarua–Cipanas berada dalam status siaga padat.

Polres Bogor menyiapkan skema one way situasional, pengalihan arus alternatif, hingga penambahan personel di jalur tikungan sempit yang rawan konflik maupun kecelakaan.

“Puncak bukan hanya soal macet, tapi kepadatan yang bila tak dikendalikan bisa berdampak ke keamanan dan keselamatan,” tegas Kapolres.

Begitu juga di di Timur Bogor sebagai pusat pertumbuhan industri menciptakan mobilitas buruh yang tinggi, ditambah distribusi logistik yang padat sejak subuh.

Polres Bogor memetakan rawan kejahatan jalanan di jalur-jalur perbatasan Bekasi–Bogor serta jalur gelap yang minim penerangan.

Patroli mobile dan hunting system diperkuat untuk menekan aksi curas dan curanmor yang tren-nya meningkat menjelang libur panjang.

“Arus logistik dan buruh itu sensitif. Sedikit gangguan bisa efek domino ke keamanan regional,” ujar Kapolres.

Kawasan Penyangga Urban: Bojonggede, Tajurhalang, Parung

Wilayah ini menjadi perlintasan besar Commuterline dan kantong pemukiman baru. Kepadatan penduduk dan akses sempit membuatnya rentan kemacetan, gesekan sosial, dan kriminalitas pemukiman.

AKBP Wikha Ardilestanto

Polres Bogor menambah personel Bhabinkamtibmas untuk memastikan respons cepat di lingkungan padat. Polres juga memetakan zona rawan tawuran remaja dan konflik kecil yang biasanya melonjak akhir tahun.

Untuk di ibu kota kabupaten Bogor, Cibinong pusat pemerintahan, ekonomi, dan pelayanan publik—ditetapkan sebagai wilayah prioritas siaga Nataru.

Polres menekankan kesiapan pelayanan di SPKT, Satpas SIM, dan pusat keramaian seperti mall dan alun-alun. Fokusnya bukan hanya keamanan, tapi juga kenyamanan layanan dan kehadiran polisi yang mudah dijangkau.

“Kepadatan pusat kota naik 20–30% menjelang akhir tahun, jadi pelayanan publik harus naik kelas,” ujar Kapolres.

Untuk mendukung itu, Polres Bogor menyiapkan pos pengamanan terpadu, penebalan personel di jalur wisata, quick response team, dan command center untuk memonitor titik rawan secara real-time.

Karenanya, Kapolres mengimbau masyarakat tetap waspada, memanfaatkan layanan emergensi, serta melaporkan aktivitas mencurigakan.

“Kabupaten Bogor itu kompleks—perbatasan banyak, mobilitas tinggi, dan kegiatan ekonomi besar. Keamanan hanya akan efektif kalau ada kolaborasi,” tutupnya.

Sementara itu, Kasatlantas Bogor AKP R. Rizky Guntama Ganda Permana lewat Kanit Regiden Polres Bogor Iptu Yudhi Perkasa menyampaikan, menjelang akhir tahun, kami memprioritaskan pengamanan di jalur Puncak, kawasan industri, dan titik perbatasan. Rekayasa lalu lintas akan kami terapkan secara situasional untuk memastikan arus tetap terkendali.

“Setiap akhir tahun, mobilitas warga meningkat tajam. Kami hadir bukan hanya mengatur lalu lintas, tapi memastikan warga yang ingin berwisata, beribadah, atau berbelanja bisa melakukannya dengan aman dan nyaman. Pola pengamanan tahun ini kami buat lebih adaptif dan cepat merespons perubahan situasi, ” katanya.

(M.Ali R)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *