jurnalbogor.com – Kawah Ratu di Gunung Salak memiliki daya tarik alam menakjubkan bagi para pengunjung. Sayangnya, pada 15 Desember 2023 lalu, dilansir dari akun instagram @kawahratugunungsalak, Kamis (15/2/24), pemerintah setempat masih melakukan penutupan sementara akses wisata ke kawasan tersebut hingga sekarang ini.
Kawah Ratu yang juga dikenal dengan sebutan Kahawatung Ratukesuma, memukau para wisatawan yang mencari keindahan alam dan petualangan di Indonesia. Letaknya tepat berada di perut Gunung Salak yang mempunyai ketinggian puncak 2.221 mdpl, menyajikan pemandangan danau berwarna hijau toska di dasar kawah, hingga tebing-tebing curam yang mengelilingi. Vegetasi alam yang subur dan sejuk juga menjadi destinasi populer bagi para pendaki, pencinta alam, dan fotografer.
Keputusan penutupan wisata ini, menurut Kepala Resor Kawah Ratu Gungun Ganjar Gunawan karena intensitas curah hujan yang tinggi dan pemulihan kembali ekosistem hutan. Penutupan sementara ini telah tertera dalam surat edaran Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Nomor SE.4772/T.14/TU/KSA.3.1/12/2023, yang dikeluarkan pada 8 Desember tahun lalu.
Dikutip dari detik.com, Kamis (15/2/24), alasan lainnya juga dalam pernyataan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menyebut aktivitas gempa Gunung Salak telah meningkat sebanyak empat kali kejadian per hari.
Meskipun kawasan area Kawah Ratu ditutup, sebagai gantinya, para pecinta alam dapat mendaki di puncak gunung salak yang sudah terbuka dan menawarkan pesona alam yang tidak kalah memukau. Kawah Ratu Gunung Salak tetap akan dinanti oleh wisatawan dengan keindahannya yang lebih menakjubkan.
(AN/mg)