jurnalbogor.com – Peringatan Hari Kesadaran Anemia se-Dunia atau World Anemia Awareness Day
atau Hari Kesadaran Anemia Sedunia 2025, e-Nutri berkolaborasi dengan Ikatan Bidang Indonesia atau IBI, sejak 1 Februari 2025 lalu meluncurkan sebuah gerakan aksi nyata untuk menurunkan angka penderita anemia di Indonesia.
Gerakan aksi nyata bidan Indonesia, dalam upaya menurunkan angka penderita anemia, khususnya pada ibu hamil, menyusui, dan anak-anak, direalisasikan melalui “Gerakan Skrining dan Edukasi Pencegahan Anemia Defisiensi Besi”.
Gerakan ini wujud komitmen serta bukti peran strategis bidan Indonesia, dalam mendukung penurunan anemia pada ibu dan anak di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bogor.
Di daerah dengan 40 kecamatan serta jumlah penduduk 5,6 juta jiwa peluncuran program gerakan aksi nyata penurunan penderita anemia dihelat Kamis (13/02/2025) di Kantor Kelurahan Nangewer, Kecamatan Cibinong.
Program kerja bareng e – Nutri dengan Ikatan Bidan Indonesia atau IBI ditargetkan menjangkau sebanyak 500 ribu ibu hamil, menyusui dan anak di seluruh Indonesia.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia atau PP IBI, Dr. Ade Jubaedah mendukung, gerakan skrining karena merupakan langkah awal mendeteksi anemia pada ibu hamil dan menyusui serta pada anak.
“Ikatan Bidan Indonesia atau IBI berkomitmen mendukung upaya penurunan Angka Kematian Ibu atau AKI, Angka Kematian Bayi atau AKB, dan stunting,” kata Ade, dalam keterangan tertulisnya.
Dr. Ade menjelaskan, banyaknya atau tingginya ibu hamil dan menyusui serta anak-anak anak mengidap anemia di Indonesia, faktor utamanya kurangnya asupan zat besi harian pada pola makan ibu hamil, ibu menyusui dan anak.
“Asupan zat besi itu sangat penting pada ibu hamil, ibu menyusui dan anak anak untuk cegah anemia. Sebab, jika dibiarkan, kondisi anemia defisiensi besi akan menghambat tumbuh kembang optimal anak, bahkan dapat menjadi penyebab risiko stunting,” ujar Ade.
Sebagai informasi, e-Nutri merupakan aplikasi mobile yang dirancang khusus untuk membantu para bidan di Indonesia, dalam pelayanan kesehatan harian.
Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur dan informasi yang berguna untuk mendukung profesionalisme bidan, mulai dari informasi ilmiah terbaru dan materi pelatihan yang relevan, fitur konsultasi dengan ahli serta fitur komunikasi untuk memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran informasi dengan bidan di seluruh Indonesia. Untuk mendukung peran bidan dalam melakukan skrining anemia defisiensi besi, e-Nutri juga telah dilengkapi dengan kalkulator zat besi.
Gladys Samosir, Digital Engagement Lead e-Nutri mengatakan, fitur kalkulator zat besi dalam aplikasi e-Nutri dikembangkan berdasarkan rekomendasi World Health Organization atau WHO.
“Inovasi dan kemudahan penggunaan Kalkulator zat besi, pada aplikasi e-Nutri, mudah digunakan dalam pelayanan kesehatan bidan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia,” kata Gladys.
Disinggung kenapa memilih bidan untuk menjalin kerjasama, Gladys menjelaskan, bidan merupakan salah satu proporsi tertinggi dalam tenaga kesehatan, yaitu sebanyak 26,2% dari seluruh tenaga kesehatan.
“Bidan berperan penting untuk meningkatkan pencegahan dini anemia defisiensi besi melalui kalkulator zat besi sehingga setiap Ibu dan anak mendapatkan intervensi yang tepat jika terdiagnosis anemia,” kata Gladys.
Dr. Ade Jubaedah menambahkan, IBI secara organisasi mendukung upaya penurunan angka penderita anemia pada ibu hamil, menyusui dan anak-anak.
“Saya sebagai perwakilan dari para bidan di seluruh Indonesia menyambut dengan positif kolaborasi dan inisiatif e-Nutri dalam aksi nyata bidan cegah anemia, terutama dalam pemanfaatan kalkulator zat besi untuk kemudahan seluruh pelayanan bidan di di Indonesia,” jelas Dr. Ade Jubaedah.
Dr. Ade Jubaedah, berharap komitmen ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan membuka kesempatan untuk kolaborasi dengan pihak yang lebih luas dalam menjangkau lebih banyak ibu dan anak Indonesia.
“Kelanjutan program sangat penting demi percepatan penurunan angka anemia defisiensi besi,” tutup Dr. Ade Jubaedah. (Aga*)