jurnalbogor.com – Momen istimewa antara Dokter Rayendra dan walikota Bogor 202-2014 Diani Budiarto terlihat di acara malam pengundian nomor urut calon walikota dan wakil walikota Bogor di Brajamustika, Senin (23/9/2024).
Moment cium tangan itu mendapat sorotan karena Diani Budiarto yang sebelumnya garis keras pendukung Dokter Rayendra berbalik arah menjadi mendukung calon walikota dari PKS, Atang Trisnanto.
Seperti diketahui, Diani Budiarto pernah menjadi tins sukses Dokter Rayendra selama hampir 10 bukan sejak November 2023. Di hari terakhir pendaftaran, Diani berbalik arah ke Atang Trisnanto.
Dalam dunia politik sering kali dipenuhi dengan rivalitas dan perbedaan pendapat, momen berharga antara Dokter Rayendra dan Diani Budiarto Mantan wali kota Bogor, mengingatkan bahwa rasa hormat dan persahabatan dapat tetap terjaga meskipun ada perbedaan pilihan.
Momen ini terjadi pada acara pengundian nomor urut pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor di Braja Mustika pada 23 September 2024 lalu.
Dokter Rayendra, yang berpasangan dengan Eka Maulana, terlihat menunjukkan sikap ramah saat bertemu dengan Diani Budiarto, mantan walikota Bogor yang sebelumnya telah memberikan dukungan kepadanya.
Walaupun keduanya berada di dua kubu pilihan yang berbeda, kehadiran Diani Budiarto di acara tersebut menciptakan suasana hangat dan penuh persahabatan.
Setelah menandatangani deklarasi damai yang menegaskan komitmen untuk menjalankan kampanye yang sehat dan penuh etika, Dokter Rayendra melihat sosok Diani Budiarto dan begitu melihatnya, langsung menghampiri dengan senyuman.
Dalam momen tersebut, Dokter Rayendra tidak ragu untuk bersalaman dan mencium tangan Diani Budiarto, serta melakukan cipika-cipiki yang menunjukkan kedekatan mereka tanpa rasa canggung.
“Rasa hormat itu tak akan pernah hilang, walau dalam hidup, terkadang kita dihadapkan pada perbedaan pilihan,” ungkap Dokter Rayendra dengan tulus.
Pernyataan tersebut menjadi cerminan sikap kedewasaan dalam berpolitik, di mana hubungan baik antar individu tetap bisa dipertahankan meskipun posisi politik mereka berbeda.
Kedekatan ini bukan hanya menjadi sorotan media, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk melihat politik dari sudut pandang yang lebih positif.
Dalam acara tersebut, tampak bahwa politik bukanlah hanya soal kemenangan atau kekalahan, tetapi juga tentang membangun hubungan yang saling menghormati dan menghargai.
Dengan harapan, momen ini bisa menjadi contoh bagi para politisi dan pendukung mereka, bahwa persahabatan dan rasa hormat dapat melampaui batas-batas pilihan politik
(FDY)