jurnalbogor.com – Gubernur Jawa Barat H. Dedi Mulyadi S.H M.M atau yang akrab disapa KDM menghadiri panggung hiburan bertajuk Abdi Nagri Nganjang Ka Warga yang digelar di lapangan Macesa Desa Parung Panjang, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Panggung hiburan tersebut merupakan puncak kegiatan sosial berupa khitanan masal dan gebyar pelayanan publik yang digelar selama 2 hari yakni pada 11-12 Juli 2025.
Dalam kegiatan tersebut KDM menyempatkan menemui Kepala Desa Sukamulya Ikhwan Nur Arifin yang didampingi koordinator Forum Masyarakat Desa Sukamulya Junaedi. Dalam pertemuan tersebut, kepala Desa Sukamulya menyampaikan keluhan warga desanya terkait adanya klaim TNI AU Cq. LANUD Atang Sanjaya (ATS) terhadap tanah warga di Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin seluas 1000 Ha dan sudah didaftarkan kedalam Inventaris Kekayaan Negara (IKN) dengan nomor register 50503007 dan 50503008.
Kades Sukamulya berharap Gubernur Jawa Barat dapat mencarikan solusi bagai warganya dalam upaya penyelesaian konflik yang sudah berjalan 2 Dekade tersebut. Menurutnya berbagai upaya dan laporan sudah dilakukan mulai dari kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Kemenhan, BPN, DJKN sampai Kepala Staft Presiden (KSP).
Bahkan sempat dilakukan verifikasi bersama antara Pemda,BPN, TNI AU dan masyarakat pada 2012. Namun di lapangan, personil TNI AU Cq. LANUD Atang Sanjaya (ATS) kerap melakukan tindakan arogan, mulai dari memasang plang secara paksa diatas tanah-tanah warga, sampai melakukan pelarangan pembangunan yang dilakukan masyarakat dengan pengerahan pasukan bersenjata lengkap. Hal ini tentu menimbulkan keresahan di tengah masyarakat di Desa Sukamulya.
“Kami memohon bapak Gubernur dapat membantu masyarakat kami untuk mendapatkan hak-haknya secara utuh. Karena tanah yang saat ini didiami warga merupakan tanah yang sudah dikuasi dan dikelola secara turun temurun sejak sebelum Indonesia merdeka, baik untuk pemukiman, lahan pertanian ataupun perkebunan,” papar Kades Sukamulya.
Selain itu, Kades Sukamulya juga menyampaikan jika saat ini ada kurang lebih 15 orang warganya tengah melakukan jalan kaki dari Desa Sukamulya di Rumpin Bogor menuju kantor Gubernur Jawa Barat di Bandung untuk menyampaikan aspirasinya dan berharap dapat di temui oleh KDM langsung.
Atas pemaparan tersebut KDM menanggapi serius persoalan ini dan akan mengkaji secara mendalam sehingga dapat ditemukan solusi bagi masyarakat Desa Sukamulya. KDM menyampaikan pihaknya akan menjadwalkan secepatnya untuk mengundang Kepala Desa Sukamulya ke kediamannya untuk mendiskusikan permasalahan ini lebih jauh.
Terkait berita soal adanya warga Sukamulya yang jalan kaki ke Bandung, KDM memandang hal itu tidak perlu dilakukan, karena pihaknya tentu akan bersedia menerima dan menemui masyarakat jika waktunya tepat.
(yev/rls)