Musim Pancaroba, Warga yang Berobat ke Puskesmas Tenjolaya Alami Lonjakan

  • Whatsapp
Puskesmas Tenjolaya

Belasan Warga Terkena DBD

jurnalbogor.com – Selama tiga bulan terakhir berlangsungnya musim pancaroba, ada 15  warga terkena demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Bahkan di musim pancaroba, warga yang berobat ke Puskesmas Tenjolaya mengalami peningkatan.

Read More

“Dalam sehari ada sekitar 200 orang pasien yang berobat ke Puskesmas Tenjolaya. Rata-rata mereka mengeluhkan 10 penyakit, diantaranya ISPA dan diare. Untuk pasien yang berobat ke Puskemas Tenjolaya rata-rata pasien BPJS,” kata Kepala Puskesmas Tenjolaya, dr. Syahruddin, Rabu (6/3/2024).

Musim pancaroba yang sedang berlangsung memunculkan tantangan serius terhadap kesehatan masyarakat. Ini terutama terkait meningkatnya kasus DBD. 

Peningkatan jumlah kasus ini tentu menuntut respons yang lebih intensif dan kolaboratif.  Tentunya, untuk pencegahan DBD merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat dan pemerintah.

Sementara pemerintah bisa menguatkan fasilitas kesehatan tingkat pertama, contohnya pengamatan dan respons cepat terhadap setiap temuan kasus DBD. Termasuk mengadakan sosialisasi Promkes dan pelaksana Fogging di wilayah.

Untuk pasien yang kena DBD,  rata-rata mereka dirawat inap. Mengingat Puskemas Tenjolaya  dilengkapi dengan poned dan poli sehingga ketika ada pasien DBD bisa tertangani dengan baik.

“Sejak bulan Januari sampai Maret 2024 sudah ada 15 pasien DBD yang dirawat di Puskesmas Tenjolaya. Ada juga yang dirujuk ke rumah sakit besar ketika hasil lab trombositnya rendah,” ujarnya.

Syahruddin mengungkapkan DBD disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Ketika nyamuk tersebut menggigit manusia, virus masuk ke dalam tubuh.

Berbicara orang-orang yang rentan terkena penyakit ini dengan kondisi lebih berat, anak kecil dan orang tua termasuk kelompok yang dimaksud.

Sementara sesuai dengan data Puskesmas Tenjolaya untuk sebaran pasien yang terkena DBD ada di tujuh desa.

“Poned Puskemas Tenjolaya hanya ada 9 tempat tidur rawat inap, tentunya ada keterbatasan ruang rawat inap. Ketika di ruang Poned penuh, pasien kita rujuk ke rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan Puskemas Tenjolaya seperti Rumah Sakit KBP, Rumah Sakit Marzuki Mahdi,” tukasnya.

(AE)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *