jurnalbogor.com – Kepala Desa Cibeber 2 Suwarjo atau yang akrab dipanggil Jojon mengaku pihaknya tak tinggal diam untuk bisa menangani salah satu keadaan rumah tak layak huni (rutilahu) yang ada di wilayahnya. Yakni rumah reyot milik Sujaih (80) di Kampung Cibeber 4 RT 01 RW 02, Desa Cibeber 2, Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Suwarjo menjelaskan, rumah Sujaih sudah masuk usulan rehabilitasi rumah. Namun karena kuota dari Pemkab Bogor itu hanya 3 unit untuk rehabilitasi rumah, maka kuota realisasi rutilahu tentu tidak seimbang dengan data base usulan rumah dengan keadaan tidak layak di Desa Cibeber 2.
“Data base rutilahu di Cibeber 2 masih di angka ratusan, maka rumah atas nama Sujaih kemungkinan belum bisa dibangun tahun ini. Diharapkan untuk bersabar, karena rumah pak Sujaih sudah diinput ke dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD),” kata Jojon via teleponnya kepada Jurnal Bogor, Rabu (21/8/2024).
Tahun lalu, pascarumah Sujaih diterjang angin puting beliung, kata Jojon, Sujaih pernah mendapatkan bantuan material untuk perbaikan rumah itu.
“Pengajuan rehabilitasi rumah pak Jaih, sudah masuk di SIPD, baik dari desa maupun kecamatan. Meski belum realisasi 2024, mudah-mudahan rumah pak Sujaih bisa direhabilitasi tahun 2025,” jelas Kades.
Sebelumnya diberitakan, kondisi memprihatinkan pasangan lansia Sujaih (80) dan Hernawati (75) warga Kampung Cibeber 04, RT 01, RW 02 Desa Cibeber 2, Leuwiliang tinggal digubuk reyot.
Gubuk reyot yang dihuni dua kepala keluarga ini kondisinya nyaris ambruk, karena hampir seluruh material rumahnya itu terlihat sudah rapuh.
“Sudah berapa kali disurvei, namun hingga kini pemerintah belum juga memperbaiki rumah reyot itu,” kata Sujaih, Selasa (20/8/2024).
Tiga tahun lalu rumah tersebut dua kalinya sempat diterjang angin puting beliung. Asbes berterbangan hingga air hujan membanjiri rumahnya.
Waktu itu, kata Sujaih, setelah rumahnya diterjang angin puting beliung, petugas berdatangan baik dari pemerintah desa, kecamatan Leuwiliang hingga BPBD datang untuk assessmen.
Namun kondisi pasangan kakek nenek di usianya yang sudah tidak lagi muda, dengan kondisi fisik kadang sudah sakit-sakitan Sujaih berharap pemerintah segera memperbaiki rumahnya itu. Tampak keadaan rumah Sujaih menggunakan bilik bambu yang sudah banyak bolong dan tak layak huni.
(AE)