Kades Ciapus Klarifikasi Soal Kandang Ayam yang Diprotes Warga

  • Whatsapp
BUMDes Ciapus berencana mengelola sekitar 1.000 ekor ayam petelur. (IST)

jurnalbogor.com – Kepala Desa Ciapus, Pendi Bin Asim memberikan penjelasan bahwa kandang ayam yang dibangun BUMDes berada di lahan terpisah dengan jarak sekitar 60 meter dari pemukiman.

Sebelumnya disebutkan, pembangunan peternakan ayam di Kampung Ciherang Cutak, Desa Ciapus, Kecamatan Ciomas, memicu protes warga. Keberadaan kandang ayam yang berada di dekat kawasan permukiman dinilai berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan, terutama bau tidak sedap.

Read More

Warga menyatakan tidak menolak program ketahanan pangan, namun keberatan dengan lokasi kandang yang dinilai terlalu dekat dengan rumah penduduk.

“Ketahanan pangan ini pelaksananya BumDes, mereka sudah melakukan sosialisasi. Penolakan justru datang dari sebagian warga perumahan, tidak semuanya,” kata Pendi saat dikonfirmasi, Selasa (30/9/25).

Menurutnya, kandang tersebut baru selesai dibangun dan belum diisi ayam, sehingga belum ada dampak bau maupun limbah. Pihak desa bersama BUMDes juga telah melakukan studi banding ke peternakan ayam petelur di Kemang dan Gunung Sindur. Hasilnya, kandang dengan populasi lebih besar tidak menimbulkan bau menyengat.

BUMDes Ciapus berencana mengelola sekitar 1.000 ekor ayam petelur. Sementara peternakan yang dijadikan studi banding menampung hingga 6.000 ekor ayam. Pemerintah desa juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan UPT Peternakan Ciomas terkait rencana ini.

Pendi menambahkan, pihaknya akan kembali menggelar mediasi antara BUMDes dan warga yang menolak.

“Insya Allah minggu ini akan dilakukan musyawarah kembali untuk mencari solusi terbaik,” ujarnya.

(Yudi)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *