jurnalbogor.com – Di tengah pesatnya perkembangan industri makanan modern, kuliner tradisional tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.
Salah satu makanan tradisional yang popularitasnya masih ada adalah noga kacang dan noga kelapa. Kedua kue ini telah menjadi primadona di berbagai acara kumpul-kumpul keluarga, pesta, atau sekadar cemilan sehari-hari.
Salah satunya Ibu Neneng (50) warga Kampung Gadog Sisi RT 03/08, Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor menggeluti membuat kue noga roll sudah 10 tahun.
“Di bulan suci Ramadhan kue noga roll banyak pesenan, dalam sehari bisa menghasilkan 500 box kue noga. Mulai awal puasa sudah ada pesanan,” ujar Neneng, Kamis (4/4/2024).
Menurutnya, selain produksi kue noga kelapa dan kacang, ia juga produksi tengteng yang bahan bakunya dari beras ketan yang rasanya manis dengan dibalut gula yang sudah dicairkan.
Dengan mempekerjakan dua orang karyawan, Neneng dalam sehari bisa menghasilkan puluhan box kue noga roll.
Lanjut dia, dalam sehari bisa menghasilkan 20 box noga dengan isi 25 biji dijual Rp 20 ribu per box. Untuk tengteng Rp 22 ribu per box.
“Untuk pemasarannya sendiri di wilayah Pasar Bogor dan Pasar Anyar, bahkan kue noga roll sudah masuk ke mancanegara seperti Amerika, Arab, dan Cina,” katanya.
(YUD)