jurnalbogor.com – Pelaku usaha home industri alas kaki sandal di Desa Sukaresmi, Tamansari, Kabupaten Bogor masih bertahan ditengah ketatnya persaingan usaha.
Para perajin sandal rumahan kini bisa saja tersingkir akibat persaingan dan jatuhnya harga pasaran sehingga sepi pesanan.
Salah satunya Mamar (32) pengrajin sandal warga Kampung Cileur RT 02/04 Sukaresmi menceritakan, awal mula membuka usaha sendiri, di bekerja bikin sandal di tempat orang lain, dan sekarang mencoba buka usaha sendiri membuat sandal.
“Alhamdulillah usaha home industri nya sudah berjalan satu tahun, meski harga bahan baku buat sandal saat ini pada naik,” ujarnya.
Lanjut dia, dalam seminggu bisa memproduksi 10 kodi sandal wanita yang dikirim ke bos online yang ada di Bogor. Namun demikian, untuk di bulan ini orderan sepi banget tidak seperti pada lebaran, itu banyak pesanan.
“Sekarang bahan baku untuk sandal pada naik sekitar 10 persen mulai dari lem, sol, dan bahan lainya, tapi mau gimana lagi buat kebutuhan di rumah,” kata Mamar.
Bicara harga berbeda-beda sesuai modelnya, mulai dari Rp 500 ribu sampai Rp 550 ribu. Harga jual tergantung model ada yang 500 sampai 550.
“Berharap ada bantuan permodalan, sehingga bisa memproduksi dan bisa mengetok barang sebanyak-banyaknya,” ungkapnya.
(ydi)