Harapan Multistakeholders DAS Kuantan dengan Policy Brief Bupati untuk “Zero PETI”

  • Whatsapp
Assoc Prof.Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi

Bismillahir Rahmanir Rahiem
Surat Edaran Bupati Kuansing ttg zero PETI, dan statement Kapolda Riau dan Kapolres Kuansing mengamankan policy brief Zero PETI. Harapan kita tidak hanya slogan-retorika belaka, sebagaimana banyak orang Tokmas Kuansing meragukannya.

Akan tetapi kita sangat berharap pihak APH, khususnya Aparatur Negara Kepolisian RI setempat berkerja serius memberantas PETI yang benar-benar perbuatan melawan hukum, membahayakan kesehatan dan nyawa masyarakat, merusak ekosistem alam perairan tawar DAS sumber kehidupan Rakyat banyak, harapan kita beralihlah pada mata pencaharian yang tidak merusak lingkungan lagi seperti usaha budidaya ikan di kolam, keramba apung di sungai dan danau, berkebun sayur mayur dan buah-buahan, agroindustri (produk olahan pertanian), usaha agrowisata, ecowisata, desa wisata, pengembangan aneka industri rumah tangga, jasa pelayanan transformasi, usaha2 perdagangan lainnya berbasis digital agar pemasaran produk UKMKnya meluas, dll.

Read More

Hal ini perlu komitmen Bupati dan unsur Forkopimda, dan didukung program dan berbagai kegiatan pembinaaan edukasi, fasilitasi, proteksi dan advokasi oleh.Dinas dan Instansi terkait di Pemkab Kuansing, aparat Dinas Pemkab Kuansing mulailah bekerja kreatif, inovatif dan penuh semangat serta bertanggungjawab mensejahterakan Rakyanya, jauhi perbuatan jahat kriminal korupsi, kolusi.dan nepotisme (KKN) terutama korupsi yg terlaknat tsb.

Jika terus dibiarkan PETI beroperasi begini di Rantau Kuansing tanpa henti akibat kuatnya loby dan akses Para Mapia tambang emas illegal ke oknum APH, maka tunggulah kehancuran ekosistem alam DAS Kuantan dan DAS Singingi, sebagai sumber kehidupan utama masyarakat tempatan (lifely central of local community). Akhir efek dominonya Rakyat Kuansing akan berada dalam kondisi miskin, bodoh dan terbelakang, kasihan para dunsanak, zuriath kita yang hidup di kampuang.

Ingat 2 (dua) nama sungai tsb telah diabadikan menjadi nama.Kabupaten Kuantan Singingi, ini harkat-martabat (marwah, dignity) masyarakat Rantau Kuantan. DAS Kuantan kemuliaan orang Kuansing, dan faktanya DAS tsb sudah dimanfaatkan untuk multi kepentingan dan kebutuhan hidup warga Kuansing, termasuk kebutuhan sarana wadah atau gelanggang ekspresi Seni budaya Pacu Jaluar secara turun temurun, sudah menjadi tradisi agung yang menjadi kebanggaan kita etnis Melayu Islam, Nusantara. Saya tak habis pikir, kok ada segelintir yang merusak lingkungan DAS kuantan dengan PETI kita biarkan. Pertanyaannya dimana marwah anak negeri Kuansing, kok sungai tempat kira hudup, maaf “dikencingi” segelintir cukong, pemodal PETI.. ??? Alamak maak !

Saya tak akan ragu-ragu berbicara kebenaran ini, menyuarakan, menjelaskan dan menarasikan tentang ketidakadilan ini secara berulang-ulang di mass media, terutama di media sosial, bekerjasama dengan para sahabat awak/wartawan Medsos yang peduli pelestarian lingkungan hidup, mereka berani dengan dasar idealisme yang mereka miliki. Walaupun menyuarakan kebenaran dan keadilan sosial mengandung berbagai resiko. Akan tetapi kita yakin, Tuhan Allah SWT senantiasa melindungi.dan menolong kita yang beriman, bertaqwa, gemar beramar makruf nahi mungkar dan percaya hari akhirat, demi untuk keselamatan hidup di dunia dan akhirats.
Demikian itulah, doa saya dan kawan-kawan awak medsos, yang kami tulis di bagian penutup di setiap tulisan saya AA di mass media.

Alhamdulillah, melihat surat edaran Bupati Kuansing tertanggal 27 Juli 2025, disertai statement dan instruksi Kapolda Provinsi Riau, kemudian telah ditindaklanjuti Kapolres Kuansing untuk mendukung instruksi Bupati Dr.Suhardiman Amby MMAk (saya doakan, beliau sehat dan kuat), merupakan sebuah fenomena sosial yang mengembirakan kita warga masyarakat pencinta lingkungan dan keadilan sosial di Rantau Kuansing Riau, tanah kelahiran dan dibesarkan kita yang sama-sama kita cintai.
Saya mendoakan semoga unsur.pimpinan Forkopimda (the ruling party) Kab. Kuansing, terutama pihak APH menjauhlah, menghindar dari rayuan para mapia tambang yang berperilaki seitan.

Semoga aspirasi dan saran konstruktif-solutif problems dari Tokmas Kuansing, kaum Ilmuwan asal Kuansing yang waras dan masih waras serta peduli, maka pihak Kapolda Riau dan Kapolres Kuansing membasmi para pelaku.PETI sampai ke akar-akatnya, bukan hanya membakar Dompleng oleh petugas lapangan APH setempat, akal-akalan oknum.APH untuk menghilang barang bukti. Akan tetapi pihak APH menangkap (mengamankan) para pemodal (cukong) PETI dan penampung.emas PETI, diseret ke PN, untuk penegakan hukum.

Alhamdulillah, saya baca berita pagi ini pihak APH, Kapolres Kuansing telah mengamankan 2 orang pemodal PETI dan penampung emas hasil PETI di Kab.Kuansing. Harapan kita pihak APH bekerja secara serius, profesional dan presisi untuk.menangkap para penjahat lingkungan di wilayah hukum.Kuansing, semoga !

Semoga Allah.SWT melindungi.dan menolong hamba-hambaNya yang gemar menegakan keadilan dan kebenaran dalam memusnakan PETI yang merupakan malapetaka bagi rakyat baik dalam jangka pendek, apalagi masa depan yang panjang bagi kehidupam.ansk cucu kita.

Save Rakyat dan Nagori Kuansing dari mara bahaya bencana alam..!!!

Kuansing Negeri Jaluar
Salam kayuah
Tigo Tali Sapilin
Basatu Nagori Kuansing Maju..###

Gallery and Ecofunworkshop, Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari, Botim City, West Java Rabu 28 Juli 2025

Wassalam
=====✅✅✅
Assoc Prof.Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan Ahli “Integrated Natural Resource Management” alumni exellence University, IPB University, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisan2nya di Media Sosial dalam rangka ikut berperanserta mewujudkan Indonesia Emas thn 2045, putra asli.Cerenti Kuansing, sejak 1980 bermukim.di Kota Bogor Jawa Barat)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *