jurnalbogor.com – Hery Antasari menjabat sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, seiring dengan berakhirnya masa jabatan Bima Arya-Dedie A Rachim pada 20 April lalu.
Aktivis Muda NU Kota Bogor Rommy Prasetya pun mengucapkan selamat datang kepada Hery Antasari di Kota Bogor.
Menurutnya, Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari harus bekerja dengan melihat kebutuhan substansial dalam membenahi kota ini, dikarenakan masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan.
Misalnya, terkait semrawutnya penataan angkot, pembangunan yang tidak merata, angka pengangguran dan kemiskinan yang tinggi, fasilitas pendidikan juga tidak merata, bencana alam yang memakan korban jiwa masih terjadi dan lainnya.
“Memang pembangunan di era Bima Arya ini marak. Namun, tidak merata ke semua wilayah. Banyaknya hanya di pusat kota saja,” ujar Rommy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/4/2024).
Selain itu, kata dia, Pj Wali Kota Bogor juga harus turun langsung ke masyarakat terutama perbatasan dengan Kabupaten Bogor.
“Banyak juga permasalahan di perbatasan dan harus segera dikoordinasikan dengan pemerintah tetangga itu sendiri,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Gus Rommy ini menegaskan bahwa Pj Wali Kota Bogor agar tidak mengikuti jejak Wali Kota sebelumnya yang baginya banyak melakukan pencitraan dan gimik semata.
“Ada sejumlah program yang sudah dilaunching dan diekspos besar-besaran namun kesininya tidak ditindaklanjuti. Jadi, hanya terksesan mewah di awal saja. Namun, tidak dilakukan secara konsisten,” imbuhnya.
Terakhir, kata Rommy, Pj Wal Kota Bogor jelas harus netral dalam menghadapi Pilwalkot pada November 2024, sesuai amanah UU.
“Jangan sampai keberadaan Pj Wali Kota ini hanya untuk membantu calon tertentu saja yang akan maju di Pilwalkot Bogor. Harus dan wajib netral,” tegasnya.
(FDY)