jurnalbogor.com – Kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Bosowa Bina Insani pada Rabu (7/5/2025), membuat Komisi IV DPRD Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak (sidak), Kamis (8/5/2025).
Wakil Ketua Komisi IV, Rezky Kartika, mengatakan bahwa terdapat sejumlah temuan di lapangan yang dinilai tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) penyajian makanan.
“Kami menemukan makanan yang dihinggapi lalat. Saya sudah panggil pembina yayasan dan menunjukkan langsung temuan tersebut. Tapi kami belum tahu apakah makanan itu akan dibuang atau tetap disajikan,” ujar Rezky kepada wartawan, Kamis (8/5/2025).
Rezky juga menyinggung mengenai kebersihan lantai dapur dan jenis meja yang digunakan untuk menaruh makanan. Ia menyebut bahwa meja yang digunakan seharusnya berbahan stainless steel, bukan kayu.
“Lantai kurang bersih, dan meja yang digunakan masih berbahan kayu. Ini tidak sesuai standar karena kayu bisa menjadi penghantar bakteri, terutama jika dalam kondisi lembap,” jelasnya.
Selain itu, sambung dia, temuan lain yang dianggap membahayakan adalah lokasi tempat sampah yang terlalu dekat dengan area penyajian makanan.
“Tempat sampah diletakkan terlalu dekat dengan makanan. Ini sangat rawan kontaminasi,” ungkapnya.
Komisi IV meminta agar pihak sekolah dan pengelola program MBG segera melakukan perbaikan menyeluruh terhadap standar operasional.
“Temuan ini menjadi bahan evaluasi agar pelaksanaan program MBG bisa ditingkatkan kualitas dan keamanannya. Jangan sampai program yang tujuannya baik justru membahayakan penerima manfaat,” tandasnya.
(FDY)