Datuak Panglimo Dalam Dr.Suhardiman Ambi MMAk, yang Cerdas nan Bijak Bestari

  • Whatsapp

Bismillahir Rahmanir Rahiem
Wa’alaikumsalam
Datuak Panglimo Dalam, Dr.H.Suhardiman Ambi MMAk, Bpk Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau yang berbahagia.

Selamat pagi..
Terima kasih atas kiriman (share) video acara Masyarakat Adat Kuansing baru-baru ini via WA japri untuk saya. InsyaAllah saya bisa memahami dan dimengerti akan kebesaran Adat-Istiadat Masyarakat Kito Rantau Kuansing.

Read More

Mohon maaf bpk Bupati, saya terlambat meresponnya, karena saya agak terlambat (talambek) tahunya adanya video acara Adat tsb, yang masuak ke nomor Hp saya beberapa hari lalu. Dan subhanallah saya AA baru pagi ini Jumat pagi ini tgl 1 Agustus 2025 saya membuka videonya.

Jujur saya berucap bahwa Videonya kreen and mantuul banget, saya senang melihatnya, pemandangan amat langka, bapak Bupatiku Dr.Suhardiman Ambi, MMAk selaku Kepala Suku diatas semua etnis Masyarakat Adat Kuansing, yang bergelar Datuak Panglimo Dalam, tampak berjalan dan berdiri tegap, berwibawa dan berpidato di pertemuan para Toko dan para Pemuka Masyarakat Adat se Kuansing Riau.

Jujur saya AA berkata bahwa bpk sedang memakai pakaian kebesaran Adat, tampak begitu gagah dan perkasa serta berwibawa (kharismatik), insyaAllah warga Kuansing merasa hormat dan mendengar dengan baik “pituah-pituah” (isi pidato) bpk dan mengamalkannya, terutama selamatkan lingkungan alam Kuansing demi anak-cucu kito.

Saya sangat bangga dan mengapresiasi langkah-langkah dan aksi cerdas nan bijak dari Datuak Panglimo Dalam Dr.Suhardiman Ambi, yang telah menghimbau, mengajak dan meminta para Toko Masyarakat dan para Pemuka Adat se Kabupaten Kuansing, yang hadir di pertemuan masyarakat Adat tsb, mulai dari negeri tempat kelahiranku Cerenti, kecamatan Inuman kampuang asal bpk Bupati, Baserah/Pangean, Sentajo/Taluk Kuantan, LubukJambi/Toar, Muara Lembu dan Singingi.

Bapak Bupati Kuansing selaku Kapalo Adat yang bergelar Datuak Panglimo Dalam, menurut pendapat saya AA, bahwa adikku Dr.Suhardiman telah menjalankan peran dan fungsinya dengan baik dan bertanggung jawab untuk menyelamatkan ekosistem alam Kuansing.

Alam Kuansing mengandung SDA dan jasling yang kaya-raya jenis dan melimpah potensi sumberdaya alamnya seperti Daerah Aliran Sungai (DAS) Kuantan dan Singingi, padang pengembalaan, perkebunan Karet dan Sawit, rawa-rawa (wet land) dengan sawah ladangnya, hutan tropis yang beraneka-ragaman hayati yang besar (megabiodiversity) terdapat bermacam spesies flora (tumbuhan)dan fauna (binatang) yang indah dan menawan sebagai sumber kehidupan/mata pencaharian Rakyat Desa, dan sekaligus sumber utama kemakmuran bersama Rakyat Kuansing sebagaimana amanah konstitusi bernegara tercantum pada Pasal 33 UUD 1945.

Dan tegasnya bukan untuk kesejahteraan orang perseorangan spt yang dilakukan para penjahat lingkungan penambangan emas tanpa izin (PETI) yang telah merusak lahan dan DAS Kuantan, Pembakaran hutan serampangan untuk perluasan Perkebunan Sawit yang selama ini marak, sehingga hutan lindung TNTN, Bukik Batabuah pun dirambah dan dirusak berat ekosistem alamnya, dan lain-lainnya, menunggu bencana alam berupa banjir bandang pun datang, yang sangat menyesenggarakan Rakyat.

Para politisi lokal, yang notabene “wakil rakyat” mendapat “panggungnya” untuk meningkatkan elektoralnya dengab siraman “Sembako” guna menghadapi Pemilu Pileg, bukan berupaya mencari tahu (courisity), mengapa banjir itu, terjadi ?, yang kini banyak membawa penderitaan dan.kesengsaraan Rakyat pemilihnya?.

Demikian itulah fenomena sosial yang tipu-muslihat di negara “Kanoha” dimana Rakyatnya hanya disapa ketika Pemilu datang, setelah itu, ditinggal pergi “good by” selamat tinggal para pemilihku, oh …kasihan Rakyat jelata di Nagoriku.

Oleh karena itu, momen acara “event” Masyarakat Adat Kuansing yang dipimpin adindaku Dr.Suhardiman Ambi MMAk adalah langkah dan tindakan yang sangat tepat nan cerdas dan bijaksana untuk mencerdaskan dan mencerahkan Rakyat Kuansing. Semoga ajakan, himbauan dan sekaligus perintah untuk penyelamatan SDA dan Jasling dari Pemimpin tertinggi Masyarakat Adat Datuak Panglimo Dalam bisa dan seharusnya didengar, dipahami/dimengerti, dikhayati dan diamalkan/dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh warga Nagori Kuansing, tanpa kecuali.

Saya melihat momen atau event yang menggunakan pendekatan budaya dan Adat-Istiadat Melayu Islam-Nusantara, Riau, dimana “Adat bersendi syarak, dan Syarak bersendi Kitabullah (QnS)” untuk menyadarkan dan mencerdaskan warga masyarakat Kuansing untuk menjaga dan merawat lingkungan hidupnya (ekosistem dan habitat hidup), yang merupakan perbuatan yang sangat cerdas (briliyan) dan bijaksana bpk.Bupati Kuansing karena kandungan budaya tradisional Adat Istiadat Melayu Riau mengandung banyak sistem nilai, norma-norma dan kaidah-kaidah hukum Adat, yang disebut kearifan lokal (local wisdoms).

Kelembagaan sosial Masyarakat Adat peran dan fungsinya secara saintifik, perspektif sains, sudah diketahui dan dipahami bahwa kelembagaan sosial tradisional yang dianut dan dipedomani warga masyarakatnya akan berkontribusi dalam pemerataan sosial dan keberlanjutan pembangunan berbasis konservasi (social equity and sustainable development fungtion).

Saya selaku Ketum IKC se Jabodetabek, maaf ini saya ingin berbagi (sharing) pengalaman, kami pernah membantu kakak saya/ ongaku H.Edward Arfa SH, mantan hakim dan Ketua PN Tanjung Pinang Kep.Riau untuk menyelenggarakan Seminar Masyarakat Adat Melayu.Cerenti Kuansing, pada thn 2013 bertempat di Kelurahan Pasar Cerenti.

Forum semnas dihadiri para Tokoh Masyarakat Cerenti se Indonesia, termasuk kepala suku/pemuka Adat Masyarakat Cerenti. Saya sendiri AA datang ke semnas dari Kota Bogor, beserta Para Pemuka Adat dan para Kepala Suku yang ada di Kecamatan Cerenti, termasuk Ketua DPRD Kuansing bpk Sukarmis dkk juga hadir di forum seminar nasional (semnas) Masyarakat Adat Cerenti, yang dibuka secara resmi oleh Bupati Kuansing bpk Drs.H.Hasrul Jakfar, sekaligus beliau memberikan pidato arahan di forum seminar, dan saya AA ketika itu bertindak sebagai moderator semnas.

Saya selain berperan sebagai pemakalah, dan makalah saya berjudul “Semnas Masyarakat Adat Cerenti Membangkitkan Batang Taromdam”.

Semnas membahas mengenai dinamika kehidupan Masyarakat Cerenti beradat Istiadat, banyak persoalan dan permasalahan, berupa berbagai macam penyimpangan berperilaku dari warga/Rakyat Cerenti Kuansing.kita temukan spt pengguna narkoba, pergaulan bebas yang menjurus free sex, pencurian, pertikaian (konflik) internal keluarga dan antar dunsanak, perusak/pembakar hutan, penuba ikan-ikan di sungai sehingga aneka ikan di DAS hilang, juga penambangan galian C, termasuk maraknya Poton-Dompleng PETI yang kesemuanya merusak ekosistem alam dan lingkungan hidup, dll.

Kasus kerusakan SDA dan jasling saya bahas dan paparkan dalam makalah saya AA, sedang makalah Hukum Masyarakat Adat dan Pola Budaya Cerenti disampaikan oleh ongaku H Edward Arfa.SH selaku pemrakarsa dan keynote speaker Semnas Adat-Istiadat Cerenti, yang semua materinya telah terdokumentasikan dan dibukukan, yang diterbitkan IPB Press thn 2019, bagi yang berminat bisa diakses melalui Website IPB Press.

Oh ya jika berkesempatan saya AA bersua muka dengan bpk.Bupati Kuansing Dr.Suhardiman Ambi MMAk saya serahkan buku legendaris tsb bersama buku2 karya saya sendiri, kita nanti sharing ide utk membangun Kuansing yang beradat, beradab dan berkemajuan demi.mewujudkan kemakmuran bersama rakyat.

Semoga kesuksesan penyelenggaraan Temu Para Tokmas dan Para Pemuka Adat Istiadat Masyarakat Melayu Islam Nusantara-Kab. Kuansing bersama Datuak Panglimo Dalam adikku Dr.Suhardiman Ambi MMAk, sukses membawa kemajuan masyarakat Kuansing yang bermartabat (marwah, dignity) dan masyarakatnya adil makmur, yang kini terkenal, populer ke dunia internasional (global) seni budaya Pacu Jaluar dengan tarian goyang tangan, kaki dan kepala si bocah Dikha di ujuang sampan panjang, yang disebut Jaluar yang didayung lk 60 orang yang berotot kekar, kuat, terlatih dan penuh semangat berkompetisi (berpacu) untuk meraih prestasi (juara) yang hadiahnya kerbau dan sapi dari bpk.Bupati, Suhardiman Ambi dkk.

Memang kita sama-sama menyadari bahwa kompleksitas permasalahan sosial-ekonomi dan sodial-budaya di Nagori Rantau Kuantan, terutama Cerenti bermunculan ke permukaan, bertubi-bertumbi merupakan dampak negatif, akibat melemahnya dan bahkan pudarnya, menghilangnya fungsi dan peran Kelembagaan Masyarat Adat selama regim Orde Baru berkuasa (1966-1996).

Dalam upaya untuk mempertahankan adat istiadat dan pola budaya Kuansing yang berlandaskan “adat berlandaskan syarak, syarak berlandaskan Kitabullah”, maka dengan Semnas Adat-Istiadat, harapan dan kehendak kita menjadi sarana atau intrumentasi penguatan sistem Kelembagaan Adat Nagori kita, yang bermoto “tigo tali sapilin” dimana umaro, cerdik-pandai bersama pemuka masyarat Adat bekerjasama dengan baik, rukun dan damai, maka akan tercipta moto Kuansing berikutnya…”Basatu Nagori Rantau Kuansing Maju”.

Demikian dan terima kasih atas atensi, empati, simpati dan sharing Datuak Panglimo Dalam, sehingga menstimulus saya AA untuk menulis kesekian kalinya untuk sumbang-saran pemikiran dalam rangka memajukan Nagori Jaluar Kito yang sama-sama kita cintai Kuansing.

Save rakyat, warga Kuansing yang berkomitmen kuat melestarikan budaya dan beradat-istiadat yang Ramah Lingkungan !

Alhamdulillah, hasil semnas Adat Istiadat Cerenti tempo doeloe itu telah mendapat respon positif semua kalangan, terutama ongaku H.Edward Arfa SH dari Kota Tg Pinang begitu bersemangat mensponsori pendanaanya dan sekaligus menulis materi seminar dari prosiding semnas, yang kemudian dibuat menjadi sebuah buku berjudul “Mendulang Butir-Butir Budaya dan Adat Istiadat Masyarakat Melayu Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi Riau, by H.Edward Arfa SH, diterbitkan dan dipasarkan oleh IPB Press Bogor.

Alhamdulillah juga, beberapa waktu lalu, IPB Press telah memberikan uang royalti untuk penulis melalui kami, insyaAllah uang tersebut ditambah dana infaq The Arsyad Family akan diserahkan kepada pelajar SMPN Cerenti, yatim juara kelas, yang tergolong kurang mampu (miskin).

Kembali ke narasi penyelenggaraan Pertemuan Tokoh Masyarakat dan Para Pemuka Adat/Kepala Suku se Kuansing.

Jujur saya berkata bahwa pertemuan masyarakat Adat Kuansing yang baru-baru ini diselenggarakan di ibu kota Taluk Kuantan, sangatlah bermakna yg amat dalam untuk upaya membangun tekad pelestarian sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan (sda dan jasling) Nagori Kito Kuansing, dan saya AA dan kita warga Kuansing yang waras akan mendukung dan mengapresiasinya.

Akhirul kalam, “salam kayuah”, maju terus (go a head !) Datuak Panglimo Dalam bpk.Bupati Dr Suhardiman Ambi.MMAk yang bijaksana, insyaAllah selalu sehat walafiat dan tetaplah bersemangat untuk memajukan Nagori beradat dan beradab.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan anugerahnya perlindungan dan pertolonganNya kepada hamba-hamba yang beriman, bertaqwa, gemar berbuat kebajikan dan mencegah kemungkaran, serta mempercayai kehidupan akhirats, demi keselamatan dan kebahagiaan baik di dunia maupun akhirats, Aamiin-3 YRA *

Gallery and Ecofunworkshop, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari, Botim City, West Java, Jumat 1 Agustus 2025.

Wassalam
=====✅✅✅
Assoc.Prof.Dr.Ir.H.Apendi.Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan K/L Negara, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisan-tulisannya di Media Sosial dalam Rangka ikut berperanserta dalam Mewujudkan Indonesia Emas thn 1945, 100 thn Indonesia Merdeka)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *