jurnalbogor.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pemuda Bogor (GMPB) melakukan aksi unjuk rasa di Kantor UPT Pengelolaan Prasarana dan Perlengkapan Perhubungan (P4) Wilayah IV Leuwiliang. Unjuk rasa itu sebagai bentuk kekecewaan kepada UPT Dishub karena banyaknya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam keadaan tak menyala dan lamban diperbaiki.
Koordinator aksi, Muhammad Iqbal, menyatakan aksi tersebut dilakukan karena banyaknya aduan dari masyarakat mengenai lambatnya respons UPT dalam menangani kerusakan lampu jalan itu.
Pengunjuk rasa membakar ban serta sejumlah spanduk yang bertuliskan desakan agar Kepala UPT Dishub Leuwiliang segera mundur dari jabatannya
“Terkait dengan penerangan jalan umum yang sudah diatur dalam peraturan bupati, pengamatan kami di sembilan kecamatan yang memiliki fasilitas lampu jalan, namun tidak ada pemeliharaan dari UPT Dishub Wilayah IV,” ujarnya, baru baru ini.
Selain itu, menurut Iqbal, masih banyak jalan yang kurang pencahayaan di malam hari, yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat.
“Kita melakukan aksi ini agar Kepala UPT melaksanakan tugas untuk memelihara lampu-lampu yang kondisinya mati,” kata dia.
Begitu juga GMPB, menuntut agar dilakukan rekomendasi kepada Kepala Dinas Dishub Kabupaten Bogor untuk menambah lampu di titik-titik yang gelap. Mereka mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa lagi jika tuntutan tersebut tidak segera dipenuhi.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala UPT Dishub Wilayah IV, Ika, menjelaskan bahwa pihaknya telah menjadwalkan pemeliharaan lampu jalan.
“Beberapa persen lampu sudah menyala. Di wilayah Pamijahan, perbaikan lampu jalan sudah terjadwal karena kami memegang tanggung jawab di sembilan kecamatan,” jelasnya.
Lanjut Ika menambahkan bahwa banyaknya laporan terkait PJU mati namun dalam melakukan tindakan telah dijadwalkan untuk pemeliharaan.
“Kita sudah jadwalkan semua dan beberapa persen lampu sudah menyala. Namun, ada beberapa titik dengan lampu di luar jaringan kami yang mati, itu bukan ranah kami. Apalagi, lampu tenaga surya banyak yang mati, meminta perbaikan dari pemerintah daerah,” katanya.
Pihaknya juga menyebut ada program “Bogor Caang” dari Dishub yang akan mengajukan pembangunan pencahayaan jalan di tahun ini.
“Yang namanya komponen PJU, hari ini kita betulin namun kadang cuaca juga menyebabkan PJU kembali mati,” tutup Ika.
(AE)