jurnalbogor.com – Isabela Pule (20), seorang asisten rumah tangga, dengan berani naik ke atap rumah majikannya di Tanjung Duren, Jakarta Barat merasa harus keluar dari kurungan majikan karena kelaparan.
“Waktu itu majikan saya sedang libur. Karena kunci dapur tidak diambil, saya segera buka pintu dapur dan naik ke loteng. Saya lapar, jadi saya naik ke loteng,” kata Isabela dilansir detikcom, Jumat (16/2/2024).
Sehabis itu, Isabela duduk di pagar tembok rumah. Kemudian ia bertemu juga dengan seorang warga Sumba, Nusa Tenggara Timur, dan menghampiri mereka untuk meminjam uang untuk membeli makanan.
Isabela bertanya, “Ketika tukang sampah lewat, teman-teman saya dari Sumba pergi ke luar untuk membuang sampah. Saya memanggil mereka dan menyatakan bahwa saya lapar, lalu saya meminta izin untuk meminjam uang untuk membeli makanan.”
Isabela menceritakan bahwa meskipun temannya yang simpati tidak bisa memberikan uang, mereka berjanji memberikan makanan harian. Video makanan diambil oleh teman-temannya dari Sumba dan dikirimkan kepada teman-temannya dari NTT.
Setelah video itu tersebar, Isabela diusir dari rumahnya. Selain menderita kelaparan, ia juga mengalami perlakuan kasar dari majikannya, termasuk kekerasan fisik, namun ia tidak berani melarikan diri.
“Tanpa ada niat untuk melarikan diri, saya hanya ingin meminta makanan. Saya merasa takut untuk melarikan diri karena majikan sering mengancam akan melaporkan saya ke polisi,” kata isabela
Video Isabela yang meminta makanan viral di media sosial. Rekan-rekan dari Persatuan Timur Raya (Petir), Timur Indonesia Bersatu (TIB), dan keluarganya menjaganya dan melaporkan kejadian ke Polres Jakarta Barat. Isabela didampingi oleh pengacara Norbertus Elu dan Joksan Melkisedek Atamou untuk berkoordinasi dengan aparat hukum dalam penyelidikan kasus tersebut.
(VO/mg)
