jurnalbogor.com – Pemerintah Kecamatan Cileungsi mengadakan Musrenbang untuk Rencana Anggaran tahun 2025 mendatang dengan tema “ Optimalkan Kinerja Pemerintah Daerah Dalam Menyelenggarakan Pelayanan Publik Menuju Kabupaten Bogor Berdaya Saing”.
Musrenbang dihujani banyak pertanyaan dari para tamu undangan, baik di bidang pendidikan maupun bidang pemberdayaan manusia. Musrembang Kecamatan Cileungsi digelar di aula Kantor Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Kamis (29/2/2024).
Hadir dalam kegiatan Musrenbang tersebut Anggota DPRD Dapil 2 Beben Suhendar dan Achmad Fathoni, Bapedalitbang, Kades se-Kecamatan Cileungsi, kepala sekolah se-Kecamatan Cileungsi, Kepala UPT se Kecamatan Cileungsi, Ormas kepemudaan, karang taruna dan perwakilan partai se-Kecamatan Cileungsi.
Camat Cileungsi Adi Henriyana mengatakan apa yang menjadi pengajuan untuk pembangunan 2025 mendatang, perlu didorong mengingat anggaran yang diberikan kepada Kecamatan Cileungsi hanya 24 Miliar itu harus dibagi dengan berbagai kegiatan pada 2025 mendatang.
“ Jadi jika tidak ada yang terealisasi pada tahun 2025 yang diajukan saat ini saya harap untuk bisa mengajukan pada tahun berikutnya, karena memang begitu banyak kebutuhan yang harus diprioritaskan,” ungkap Adi kepada Jurnal Bogor.
“ Jika bicara keinginan mah, saya maunya diprioritaskan semua. Tapi kan kita punya batasan pagu anggaran yang sudah ditetapkan oleh Pemda Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, untuk sementara apa-apa keluhan yang disampaikan pada hari ini akan kami tampung dan kami ajukan semua, penentunya tetap ada di pemilik kebijakan,” tambah Adi.
Sementara, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Beben Suhendar menyebut, selain dari pagu anggran yang sudah ditetapkan oleh Pemda Kabupaten Bogor, masih ada anggaran yang bisa diambil dari pihak lain, seperti anggran aspirasi dewan, dan dorongan bersama pun itu bisa mewujudkan satu keinginan.
“ Kita ini memang seolah diajarkan untuk melanggar aturan, salah satu contohnya adalah pembentukan sekolah. Berkaca dari SMAN 2 Cileungsi dimana sekolah itu hasil saya menabrak aturan membentuk dulu baru buat izinnya, sekarang saya punya SMAN 3 Jonggol, “ tukas Beben.
“ Intinya adalah kemauan, mari sama-sama melihat potensi yang ada disekitar kita, untuk kita manfaatkan, banyak kita lihat aset pemda yang terbengkalai, jika memang kekurangan sekolah negeri, segera ajukan. Jika sama-sama mendobrak pasti bisa untuk di jalankan,” pungkas nya mengakhiri.
(NN)