jurnalbogor.com – Sejumlah warga Gunung Tangkil mengeluhkan keberadaan Pondok Pesantren (Ponpes) Yayasan Rizqon Hasanah Quranic School yang berlokasi di Perum Diskon di Desa Cibeber 1, Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Ketua Umum LSM Gerakan Nasional Padjadjaran (Genpar) Sambas Alamsyah menyayangkan, Ponpes Yayasan Rizqon Hasanah Quranic School yang baru memulai beroperasi tahun ajaran 2024 2025 mengabaikan akses jalan menuju pemakaman dan lahan warga.
“Warga menyebut sudah hampir satu abad tempat ditutup itu agar pihak yayasan segera memperbaiki kembali,” pinta Sambas, Minggu (21/7/2024).
Demi kenyamanan bersama kata dia, mengingat jalan tersebut dijadikan jalan alternatif bagi warga sekitar di dua kampung agar dibuka, termasuk masalah dugaan penyerobotan lahan milik atas nama keluarga besar Kyai Ujang Badru Salam.
“Kami minta pihak yayasan agar secepatnya untuk menyelesaikan agar tidak menimbulkan konflik berkepanjangan. Termasuk saluran air yang dampak dari pembangunan gedung yayasan diminta warga untuk diperbaiki agar terhindar terjadinya genangan air di permukaan yang bisa berdampak buruk di lingkungan masyarakat,” jelas Sambas.
Meski pihak yayasan dengan program tanggung jawab sosial yang diberikan pihak yayasan terhadap warga sekitar berupa pengadaan air bersih di tiga titik lokasi dianggap tidak maksimal dan tidak sesuai harapan warga.
“Karena belakangan ini bantuan pengadaan air bersih itu tidak bisa digunakan,” tandasnya.
Sambas melanjutkan, atap gedung yang tidak menggunakan talang air dan berdampingan dengan pemukiman warga sehingga mengakibatkan tumpahan air ketika turun hujan dapat mengganggu kenyamanan masyarakat.
Tak hanya itu, warga juga menuntut perihal perekrutan tenaga kerja diutamakan dari lingkungan sekitar yang disesuaikan dengan potensi dan bidang keahliannya.
“Beberapa poin dan tuntutan masyarakat selama kurun waktu 7 hari surat yang kami layangkan diharapkan pihak yayasan dapat menjawab tuntutan masyarakat sesuai harapan. Bilamana selama 7 hari tak merespons, dipastikan kami LSM Genpar akan menggelar aksi moral di lingkungan yayasan,” kata Sambas.
Sementara Kepala Sekolah Yayasan Rizqon Quranic School Iyan Ahya ketika dikonfirmasi perihal keluhan tersebut menjawab singkat. “Kedap nya (bentar ya),” kata Iyan.
(AE)