jurnalbogor.com – Bukan main terkejutnya Wardiman, seorang purnawiraan TNI berpangkat Sertu yang menjabat Kepala Desa Giri Mulya, Kepala Desa Cibungbulang manakala pada Selasa pagi, 7 Februari 2024 lalu, mendapat kabar dari tetangganya jika warga yang bernama Daya, warga Kampung Leuweungkolot RT 2 RW 3 yang tak lain adalah sahabatnya yang sering ngopi bareng dan bercengkerama bersama, meninggal pagi itu dengan cara tidak wajar dengan gantung diri.
Karuan saja begitu mendapat kabar mengejutkan bagai mendengar petir di pagi hari, Wardiman sang kepala desa langsung bergegas menuju ke lokasi kejadian.
“Benar saja begitu sesampainya saya di rumah warga yang juga tak lain sahabat saya, korban bernama Daya usai 70 tahun sudah didapati meninggal dunia dengan kondisi masih tergantung,”kata Wardiman.
Wardiman mengaku tadinya bermaksud hendak menurunkan korban dari jeratan tali yang menggantung lehernya, namun karena yang lebih berhak adalah aparat kepolisian.
“Jadi niat untuk menurunkan jasad sabahatnya yang sudah terbujur kaku dan masih terjarat di tali yang dipakai untuk mengakhiri hidup sahabatnya tersebut, akhirnya saya urungkan, dan hanya air liur dari mulut korban yang banyak menetes membasahi baju saya,”ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang diterima dari keluarga korban, Dayaa memiliki anak bungsu nomor 3 yang sangat disayanginya.
“Namun begitu mengetahui anaknya terlilit hutang, Daya merasa sangat sedih karena tak kuasa membantu melunasi utang-utang sang anak kesayangannya, akhirnya Daya depresi dan memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gandir,”, beber kades.
Masih kata Kades Wardiman, sebelum korban lakukan gandir, pada malam harinya korban sempat berkumpul bersama Kades, namun saat itu hanya diam saja tak banyak bicara.
“Malah korban sempat minta kopi sama minta dibelikan rokok sama saya,” terang kades.
Kades berasumsi, kematian Daya sahabatnya dengan cara nekat melakukan gantung diri, manakala korban tanpa sengaja sempat mendengar adanya percakapan sang anak yang sedang ditagih utang
“Dipastikan korban gantung diri karena putus asa dan kecewa sampai akhirnya warga memukannya korban sudah dalam keadaan meninggal gandir. Korban sering ngopi bareng saya tapi selama ini dia tidak pernah cerita soal permasalahan yang sedang dialaminya. Kini korban sudah dikebumikan oleh pihak keluarga, bahkan pihak keluarga menolak jika ayahnya dilakukan otopsi,” tukasnya.
Kades menghimbau kepada semua warganya agar mau menahan diri dan introspeksi diri agar hidup selalu mau sederhana dan jangan konsumtif jangan melihat ingin hidup mewah akhirnya terjerat utang.
“Kasus Gandir di desa kami merupakan kasus yang baru pertama kalo terjadi,” tandasnya.
Kapolsek Cibungbulang Kompol Zulkanaen saat dihubungi membenarkan di wilayahnya, atau tepatnya di Desa Giri Mulya sudah terjadi peristiwa warga gantung diri
“Sampai saat ini kasus yang menimpa korban masih kami dalami,” pungkasnya.
(BP)