6 Ruang Kelas tak Bisa Digunakan
jurnalbogor.com – Kondisi bangunan SDN Parung Tanjung 01 yang berada di Desa Cicadas, Gunungputri, Kabupaten Bogor sangat memprihatinkan. Terlihat, kondiri bangunan yang mulai retak karena topangan besi pada tiang bangunan tersebut amblas.
Kepala Sekolah SDN Parung Tanjung 01, Purwati mengatakan, bangunan gedung sekolah 2 lantai ini sudah dari tahun 2017 dengan kondisi yang sangat memprihatinkan akibat topangan tiang pada gedung sekolah sudah ambles dan retak-retak.
” Bukan hanya ambles dan retak-retak saja, hampir di setiap sisi bangunan, baik pada bangunan atas ataupun bangunan bawah kondisinya sangat rapuh, dinding tembok bangunan mulai terkelupas dan tidak sedikit setiap harinya ada saja puing dari bangunan yang berjatuhan,” ungkapnya kepada Jurnal Bogor, Sabtu (24/2).
” Untuk menjaga supaya tidak terjadi hal yang diinginkan, kini 6 ruang kelas dikosongkan, karena kondisinya sangat membahayakan,” tambah Purwati.
Ia menyebut, untuk antisipasi kepada siswa dirinya membuat spanduk yang ditempel pada dinding bangunan sebagai tanda bahaya dan larangan untuk siswa agar tidak bermain di sekitar bangunan gedung yang sudah dikosongkan.
” Agar siswa tetap belajar, pihak sekolah harus membagi waktu pagi dan siang. Memang agak sedikit terganggu, karena siswa belajar harus berdesakan dengan kelas yang digabungkan,” keluhnya.
Purwati berharap, Pemerintah Kabupaten Bogor dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk segera mungkin melakukan rehabilitasi kelas, sehingga kegiatan belajar mengajar bisa kembali normal dan siswa dan guru merasa nyaman saat melakukan aktivitas.
Sementara Camat Gunungputri Kurnia Indra saat mengunjungi sekolah tersebut mengatakan dirinya akan terus mendorong percepatan pembangunan untuk sekolah yang kondisinya sudah memprihatinkan.
Untuk SDN Parung Tanjung 01 sendiri, Eeng sapaan akrabnya menjelaskan sudah masuk dalam anggaran 2024 dan berharap menjadi prioritas dalam pembangunannya.
” Saya menghimbau kepada sekolah, dan warga sekitar untuk memperhatikan anaknya agar tidak bermain di sekitar bangunan gedung, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tutup Eeng.
(NN)