Relawan TIK Edukasi Ibu-ibu NGAJADI

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – Relawan Teknologi dan informasi (TIK) Kota Bogor memberikan edukasi dalam acara NGAJADI “Ngalatih Jadi Da’iah”  yang diselenggarakan oleh BKMM (Badan Koordinator Majlis Taklim Masjid) Kota Bogor, di aula atas  PPIB Kota Bogor, Minggu (21/7/2024).

NGAJADI sendiri adalah program rutin BKMM yang jumlah pesertanya mencapai 300-an orang yang merupakan ibu-ibu ketua atau pengurus majlis taklim mesjid yang dilatih untuk jadi da’iah yang berusia dengan rentang usia 30-50 tahun.

Read More

Ketua Relawan TIK Kota Bogor Dedih Sofian ST memberikan materi perihal kewaspadaan terhadap kejahatan dunia online (phising, malware, link penipuan / pesan hoax, pinjol, judol).

“Da’iah mesti meningkatkan pemahaman digital parenting, membekalinya dengan pengetahuan tentang bagaimana mengawasi dan mendampingi anak-anak dalam penggunaan teknologi digital, lalu meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan online, memberikan informasi mengenai berbagai jenis kejahatan online seperti judi online, pinjaman online ilegal, media sosial, dan perlindungan data pribadi,” kata dia.

“Ditambah dengan memberikan strategi pencegahan, dengan  menyediakan strategi praktis yang dapat diterapkan oleh calon da’iah dalam membantu masyarakat untuk menghindari kejahatan online. Terakhir dengan mengembangkan literasi digital, meningkatkan literasi digital calon da’iah sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan positif dalam komunitas,” pungkasnya.

Sementara dari Relawan Tik lainnya, Verra Rousmawati M.Sc mengisi materi pembekalan tentang digital parenting.Para peserta dilatih melalu beberapa sesi kelas dan materi, salah satunya materi tentang TIK dan literasi digital.

Seperti diketahui, perkembangan teknologi dan internet telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam cara berkomunikasi, belajar, dan mengakses informasi. Di era  digital ini, anak-anak dan remaja semakin terhubung dengan dunia maya, yang membuka peluang  sekaligus tantangan baru.

Calon da’iah, sebagai figur penting dalam memberikan edukasi dan bimbingan kepada masyarakat, perlu dibekali pemahaman tentang digital parenting dan kewaspadaan terhadap kejahatan online karena mereka berperan strategis dalam edukasi masyarakat. Dengan memahami risiko berbagai kejahatan digital seperti judi online, pinjaman online ilegal, phising link berbahaya, penipuan online, peretasan, pencurian data pribadi, hoaks, cyberbullying, serta pentingnya pengawasan anak di dunia maya, calon da’iah dapat membantu melindungi komunitas dari ancaman digital.

Pengetahuan ini memungkinkan mereka menyebarkan informasi yang tepat dan meningkatkan literasi digital, sehingga mampu membentuk generasi yang bijak dan aman dalam penggunaan teknologi.

(pst)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *