jurnalbogor.com – Ratusan masyarakat dari wilayah Parung Panjang, Rumpin, Cigudeg, dan Tenjo menggelar aksi damai di Perempatan Pasar Lebakwangi, Jl. Raya Sudamanik, Senin (29/9).
Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan warga atas dihentikannya sementara aktivitas sejumlah perusahaan tambang di kawasan tersebut yang dinilai membuat banyak orang kehilangan mata pencaharian.

Informasi mengenai aksi damai ini sudah beredar sejak beberapa hari lalu melalui surat edaran dari pihak Kecamatan dan seruan masyarakat setempat. Massa aksi mulai berkumpul sejak pagi dengan membawa spanduk dan poster berisi tuntutan. Salah satu spanduk bertuliskan: “Mana sila ke lima Pancasila, kami kehilangan penghidupan. Gubernur harus tanggung jawab.”
Seorang karyawan, yang ikut aksi, Odih Wijaya, mengaku resah dengan kondisi ini. “Kami hanya ingin tetap bekerja untuk menghidupi keluarga. Kalau perusahaan berhenti, kami bingung harus mencari nafkah ke mana,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, sejumlah aparat kepolisian terlihat sudah berjaga di beberapa titik dan pinggir jalan utama menuju lokasi aksi. Kehadiran mereka dimaksudkan untuk menjaga keamanan sekaligus mengatur arus lalu lintas agar tetap kondusif. Meski begitu, arus kendaraan di sekitar lokasi sempat melambat karena ramainya massa yang hadir.
Dengan aksi damai ini, masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan agar persoalan yang mereka hadapi mendapat solusi nyata dan tidak berlarut-larut. (Khopipah/mg-uika)