jurnalbogor.com – Program ketahanan pangan yang digulirkan sejak tahun 2023 lalu hingga tahun 2024 ini akan terus dilaksanakan. Para pelaku program tersebut, pemerintahan desa melibatkan kelompok tani dan dan karang taruna yang ada di masing masing desanya. Fisik yang ditanganinya berupa sektor pertanian dan peternakan.
Seperti yang terpantau di beberapa desa di wilayah Kecamatan Cisarua dan Megamendung, sektor peternakan dan pertanian merupakan dua hal yang tidak dipisahkan oleh para pelaku program ini. Di Desa Sukakarya, Kecamatan Megamendung, kelompok masyarakat disana menjalankan peternakan domba dan secara bertahap, domba-domba tersebut kini mulai beranak pinak.
“Dengan beternak domba atau kambing yang ditangani oleh kelompok yang sudah kita percayai Alhamdulillah kambing kambingnya kini mulai beranak. Dan hal ini akan kita terus kembangkan. Selain berternak kambing, melalui program ketahanan pangab ini, di sektor pertanian juga kuta terus lakukan. Berbagai komoditi sayuran yang dikerjakan oleh para gapoktan selalu menghasilkan panen yang baik,” ujat Kepala Desa Sukakarya, Hasan S.
Ditempat terpisah, di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kepala Desa H.Sahrudin, untuk program ketahanan pangan di tahun 2024 ini pihaknya akan menggerakkan karang taruna untuk berjibaku dipertanian dan peternakan. Jenis ternak yang akan dipilihnya adalah ayam petelur.
“Program ketahanan pangan di tahun 2023 Desa Citeko terfokus kepada sektor pertanian seperti cabai Paprika. Dan untuk tahun 2024 ini kita akan mencoba beternak ayam petelur, dan untuk pelaksananya kita akan memberdayakan karang taruna desa,” tandas Kades Citeko, H. Sahrudin.
Sedangkan untuk pembiayaan program ketahanan pangan ini, sesuai aturan pemerintahan desa mengalokasikan 25 persen dan nilai Dana Desa yang diterima oleh masing masing desa.
(DNG)
