Jurnalbogor.com – Kekisruhan terjadi di internal KONI Kabupaten Bogor dalam ketidaksiapan jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat XV tahun 2026 dengan tuan rumah bersama di Kota Bogor, Kota Depok dan Kota Bekasi, hingga ketidakjelasan arah pembinaan atlet di berbagai cabang olahraga di Kabupaten Bogor.
Anggota Bidang Humas KONI, Gita Purnama secara terbuka menyampaikan desakan dan keprihatinan atas kondisi yang terjadi di tubuh KONI Kabupaten Bogor, khususnya di bawah kepemimpinan Sdr. Dedi Ade Bachtiar yang telah mengambil langkah pemberhentian terhadapnya secara sepihak.
“Hal itu tanpa kejelasan, dasar hukum yang kuat, maupun komunikasi organisasi yang semestinya,” terang,” Gita Purnama dalam keterangan tertulisnya kepada jurnalbogor.com.
Dirinya menilai tindakan pemberhentian ini merupakan bentuk pengingkaran terhadap prinsip organisasi yang sehat dan demokratis.
“KONI Kabupaten Bogor saat ini minim akuntabilitas dan tidak menunjukkan kepemimpinan yang memprioritaskan kepentingan pembinaan atlet maupun prestasi daerah,“ jelasnya.
Gita menegaskan, situasi ini berdampak langsung pada semangat dan kesiapan para pelatih, atlet, serta pengurus cabang olahraga, yang merasa tidak diberi ruang partisipasi dalam menentukan arah kebijakan olahraga di Kabupaten Bogor.
“Saya mendesak Dedi Bachtiar selaku Ketua KONI Kabupaten Bogor untuk memberikan penjelasan terbuka kepada publik terkait alasan dan dasar pemberhentian saya. Dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap kepemimpinan KONI Kabupaten Bogor, dengan melibatkan Dispora dan stakeholder olahraga daerah.
KONI Kabupaten Bogor segera membenahi internal organisasi dan fokus pada kesiapan atlet menuju Porprov Jawa Barat 2026, bukan justru memperkeruh situasi dengan konflik internal yang tidak produktif.
Saya tetap berkomitmen terhadap pengembangan olahraga di Kabupaten Bogor dan akan terus bersuara demi menjaga integritas serta masa depan olahraga di kabupaten Bogor,” pungkasnya. (Aga)