jurnalbogor.com – Sambal kemasan bisa dibilang salah satu usaha modal minim dengan potensi untung yang besar. Orang Indonesia yang gemar sekali makan-makanan pedas menjadi salah satu peluang utamanya. Bakso tanpa kuah, makan tanpa sambal rasa-rasanya kurang bergairah.
Modal usaha sambal bisa dimulai dari Rp50.000 saja. Hal itu merujuk dari kisah pemilik Sambal Teh Say yakni Sayidatul Siti Habibah, pendiri Sambal Teh Say yang mengaku memulai usaha sambal kemasan itu hanya iseng-iseng saja.
“Awalnya, saya beli sambal di warung makan, ternyata enak. Lalu, saya ingin beli lagi, tetapi produknya kok enggak pernah ada sudah ditungguin dua minggu. Akhirnya, saya bikin sendiri saja deh,” ujarnya.
Teh Say melanjutkan dirinya membuat sambal dengan modal Rp50.000 untuk membeli cabai dan bawang. Hasilnya, dia bisa membuat sebanyak 15 bungkus dengan ukuran 50 gram.
Dia menawarkan produk sambal kemasan itu kepada teman-teman dan tetangga. “Eh, responsnya sangat baik,” lanjutnya.
Akhirnya, SayidatulSiti Habibah meneruskan pembuatan sambal kemasan dan mempromosikan usahanya di Instagram dan pameran-pameran. Kini, dia membuka usahanya di Katulampa tepatnya di Jalan Bantar Kemang Atas RT 01/RW 11, Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor.
Sambal Teh Say telah memiliki seorang karyawan untuk membantu pengemasan sambal dan total omzet bisa mencapai Rp5 juta per bulannya.
Produknya pun sudah berkembang dengan memiliki 9 rasa dalam bentuk basah maupun kering dengan ukuran 50 gram hingga 500 gram dengan brand nama Sambal Teh Say.
“Awalnya dari panggilan slogan saja karena banyak yang panggil Teh Say,” kata Sayidatul Siti Habibah.