jurnalbogor.com – Usaha rumahan pascapandemi Covid-19 untuk menopang perekonomian berhasil dikembangkan, salah satunya oleh Yadi Supriadi (42), warga Lemah Duhur RT 01/01, Kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor yang memproduksi susu fermentasi es yoghurt Chinergie.
Yadi menceritakan, mulai membuka usaha rumahan akhir tahun 2020 ketika dilanda pandemi. Dia terinspirasi melihat warga-warga disini butuh pekerjaan, lalu dia memproduksi es yoghurt dengan menyerap tenaga kerja warga sekitar.
Menurutnya, mulai membuka usaha rumahan dengan menyewa rumah kosong milik orang lain untuk memproduksi es yoghurt.
“Alhamdulillah sekarang sudah memiliki tempat usaha sendiri,” ujar Yadi kepada Jurnal Bogor, Kamis (11/7/2024).
Saat ini Yadi memiliki belasan karyawan dari kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak, dan belum pernah dirumahkan sampai sekarang.
Setiap harinya sebanyak 300 liter susu sapi murni untuk bahan dasar es yoghurt dengan ditambah bahan lainnya yang diberi tambahan perasa seperti rasa jeruk, rasa mangga, rasa leci, rasa strawberry dan aneka rasa lainnya.
Ia menjelaskan, dari 300 liter susu sapi murni bisa menghasilkan 800 pack es yoghurt. Adapun harga es yoghurt dia jual per pack dengan isi 20pcs Rp12000 ukuran sedang, isi 30pcs Rp11.500 ukuran mini sedangkan ukuran long Rp12000.
“Pemasaran es yoghurt ke agen frozen food sekitar Jabodetabek, dan Alhamdulillah sekarang sudah keluar provinsi, kaya ke Jawa tengah,” kata Yadi.
Bahkan kata dia, telah kerjasama dengan pondok pesantren dan para santri mengisi ke warung-warung untuk menopang ekonomi, dan minimal ada buat jajan para santri.
Usaha es yoghurt Chinergie sendiri sudah memiliki label halal dari MUI. “Saya juga binaan UMKM Kota Bogor, kelurahan dan kecamatan, karena usahanya masih mikro belum naik level ke CV,” jelasnya.
Harapan kedepan usaha ini lebih maju dan menambah karyawan agar bisa menyerap lagi tenaga kerja sekitar. “Usaha saya dengan konsep berusaha sambil ibadah,” ungkap Yadi.
(yud)