jurnalbogor.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 27 dari Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggandeng kader Posyandu Bougenville untuk menggelar program edukasi dan pemberian makanan tambahan yang unik.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Desa Bojong Nangka, Gunung Putri, Kabupaten Bogor pada Rabu (13/8), mereka memperkenalkan “Cilok Tempe” sebagai alternatif jajanan sehat guna mencegah stunting.
Kolaborasi ini merupakan program kerja KKN Kelompok 27 yang berfokus pada isu kesehatan anak. Para mahasiswa tidak hanya membantu kegiatan posyandu rutin, tetapi juga memberikan solusi praktis bagi para ibu untuk menyediakan asupan gizi yang lebih baik melalui bahan pangan lokal yang terjangkau.
Siti Neli Zakiyah, salah satu mahasiswi KKN UIKA, menjelaskan bahwa pemilihan tempe sebagai bahan utama bukan tanpa alasan. Menurutnya, inovasi ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi pangan lokal yang seringkali dipandang sebelah mata.
“Tempe termasuk pangan lokal Indonesia yang kaya akan protein nabati, serat, serta vitamin B kompleks,” jelas Siti. “Kami mengolahnya bersama tepung tapioka untuk menciptakan tekstur kenyal khas cilok, tapi dengan rasa yang lebih gurih dan padat nutrisi.”
Ia menambahkan bahwa Cilok Tempe dirancang sebagai solusi dua masalah sekaligus, yakni memenuhi keinginan anak untuk jajan sekaligus memberikan gizi yang mereka butuhkan untuk tumbuh kembang optimal.
“Tidak hanya sehat dan bergizi, Cilok Tempe juga menjadi pilihan camilan yang unik. Ini adalah alternatif jajanan yang mendukung pola makan sehat dengan bahan baku yang terjangkau dan mudah ditemukan di sekitar kita,” lanjutnya.
Inisiatif ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh para ibu dan kader posyandu yang hadir. Mereka mengapresiasi kreativitas para mahasiswa dalam menciptakan resep yang mudah diikuti dan sesuai dengan selera anak-anak. Respon positif ini menunjukkan bahwa program tersebut berhasil menjawab kebutuhan masyarakat setempat akan solusi gizi yang praktis dan tidak membebani secara ekonomi.
Melalui program Cilok Tempe, mahasiswa KKN UIKA berharap dapat meninggalkan warisan pengetahuan yang bermanfaat dan berkelanjutan, memberdayakan para ibu untuk lebih kreatif dalam menyediakan menu harian yang sehat demi generasi masa depan yang bebas stunting.
(Rizky/mg)