jurnalbogor.com – Suasana kemeriahan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80 terasa hangat di Desa Gunung Malang, Tenjolaya, Kabupaten Bogor dengan digelarnya lomba dongdang dan tumpeng setelah pelaksanaan upacara bendera. Arak-arakan dongdang dan tumpeng dari delapan RW pun memeriahkan jalan desa dengan ragam hiasan yang unik dan penuh kreativitas.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Kelompok 22 Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor turut berpartisipasi aktif, tidak hanya sebagai peserta desa, tetapi juga ikut menjadi bagian penting penyelenggara. Beberapa mahasiswa ditugaskan sebagai juri lomba, pengawas jalannya acara, hingga seksi kesehatan dan keamanan yang siaga mendampingi warga sepanjang kegiatan berlangsung.
Total terdapat delapan dongdang beserta tumpeng yang dinilai oleh tiga juri dari mahasiswa KKN-T 22 UIKA Bogor, dengan kriteria penilaian yang beragam. Untuk penilaian dongdang mencakup kreativitas, inovasi, kerapihan, dan estetika. Sementara untuk partisipasi warga dilihat dari kekompakan dan antusiasme. Pada kategori tumpeng meliputi aspek kreativitas, kerapihan, komposisi, serta kelengkapan sajian menjadi perhatian utama.
Hasil akhir penilaian mencatat RW 03 sebagai peraih skor tertinggi dengan total 88, disusul RW 01 dengan total skor 84, kemudian RW 02 dengan skor 83, RW 07 dengan skor 81, RW 04 dengan skor 78, serta RW 05 dan RW 06 dengan total skor 76.
Frila Nur Mirdayanti dari Mahasiswi Jurusan Akuntansi UIKA Bogor selaku salah satu juri, menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat desa, jadi tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga bentuk pelestarian tradisi.
“Lomba dongdang dan tumpeng ini adalah salah satu cara masyarakat Desa Gunung Malang mempertahankan budaya sekaligus berkreasi dengan ide-ide baru,” ujarnya.
Senada dengan itu, Syifa Maulani dari Mahasiswi Jurusan Manajemen UIKA Bogor selaku juri lainnya, menekankan pentingnya keselarasan dan kekompakan.
“Melalui kegiatan ini, kita bisa melihat bagaimana setiap RW bekerja sama, menjaga kebersamaan, dan menunjukkan antusiasme yang luar biasa,” tambahnya.
Kehadiran mahasiswa KKN-T 22 UIKA Bogor dalam lomba ini menjadi bukti nyata bahwa kehadiran mereka tidak hanya sebatas menjalankan program kerja KKN, kendati juga ikut menjaga budaya, mempererat hubungan sosial, sekaligus mendukung masyarakat dalam menyelenggarakan agenda besar di Desa Gunung Malang.
(mg/KKN UIKA 22)