jurnalbogor.com – Ketika hujan turun, suhu udara luar bisa berubah-ubah, dan terkadang lebih dingin dari biasanya. Namun, kelembaban yang tinggi sering kali membuat udara di dalam mobil terasa lembab dan tidak nyaman.
AC mobil, selain mendinginkan, juga berfungsi untuk mengatur kelembaban di dalam kabin, sehingga membuat pengemudi dan penumpang tetap nyaman. Dengan mempertahankan AC nyala, suhu kabin akan tetap stabil meskipun ada perubahan suhu yang signifikan di luar.
Meskipun cuaca luar mungkin terasa lebih dingin dan sejuk, kelembaban yang tinggi dan perubahan suhu yang cepat dapat mempengaruhi kenyamanan di dalam kabin dan bahkan membahayakan visibilitas. Dengan menyalakan AC, tidak hanya menghindari kabut pada kaca yang mengganggu pandangan, tetapi juga menjaga kualitas udara, mengurangi kelembaban, dan melindungi interior mobil dari kerusakan akibat jamur dan bau apek.
Jadi, meskipun hujan turun, jangan ragu untuk menyalakan AC karena ini adalah langkah sederhana yang dapat memberikan banyak manfaat untuk perjalanan
AC mobil juga berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam kabin. Ketika hujan, udara luar bisa mengandung banyak polutan, seperti debu, asap kendaraan, dan bahkan bau tak sedap dari jalanan yang basah. AC mobil biasanya dilengkapi dengan filter udara yang membantu mengurangi kontaminan ini, sehingga udara di dalam kabin tetap lebih bersih dan segar. Menjaga AC tetap hidup saat hujan dapat membantu meningkatkan kualitas udara di dalam mobil, membuat perjalanan lebih nyaman dan sehat.
Salah satu masalah paling umum yang terjadi saat hujan adalah kabut yang terbentuk pada kaca mobil, terutama kaca depan dan kaca samping. Ketika udara lembab masuk ke dalam kabin, suhu yang lebih dingin di luar mobil dapat membuat kelembaban di dalam mobil mengembun pada permukaan kaca, menciptakan kabut yang mengganggu pandangan pengemudi terlebih saat hujan turun yang akan sangat berbahaya.
AC mobil berfungsi untuk mengurangi kelembaban di dalam kabin, sehingga menghindari pembentukan kabut pada kaca mobil. Dengan menyalakan AC, udara di dalam kabin akan lebih kering, yang membantu menjaga kaca tetap bersih dan visibilitas tetap terjaga.
Mungkin kita tidak menyadari bahwa AC bukan hanya berfungsi untuk mendinginkan udara, tetapi juga untuk menjaga kelembaban, menghilangkan kabut dari kaca, dan bahkan meningkatkan kualitas udara di dalam kabin
Memasuki musim penghujan di Indonesia, kita perlu tahhu beberapa hal tentang berkendaraan di musim hujan agar tetap aman dalam perjalanan. Salah satunya adalah mengetahui tentang bahaya mematikan AC mobil saat hujan serta fungsi AC mobil sendiri.
Ketika hujan turun, banyak pengemudi yang secara otomatis mematikan AC dan berpikir bahwa udara luar yang lebih dingin sudah cukup untuk menjaga kenyamanan di dalam kabin. Namun, tahukah bahwa kebiasaan ini justru bisa membawa dampak buruk, terutama bagi kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Menurut General Manager Sentral AC, Yuke, manfaat AC mobil sangat terasa di musim panas atau musim hujan ketika kita berkendara di siang hari yang terik, udara sejuk yang diembuskan akan membuat penumpang merasa nyaman.
Namun, AC mobil juga peran besar di musim hujan meskipun cuaca tidak panas. Alhasil, AC harus tetap dapat bekerja optimal di musim hujan. Kalau tidak, ada potensi timbul kabut di kaca yang mengganggu pandangan saat hujan turun.
“Udara di dalam mobil juga terasa panas karena seluruh kaca harus ditutup. Jangan lupa, AC kotor juga dapat memicu penyakit pernapasan,” jelas Yuke.
Sebelum semua masalah di atas terjadi, pastikan AC mobil dalam kondisi prima. Perawatan yang bisa dilakukan untuk menjaga AC tetap dingin yakni rajin- rajinlah untuk melakukan service berkala kendaraan anda di bengkel resmi AC agar AC mobil anda selalu prima seperti di Sentra AC di Jalan Sholeh Iskandar (Jalan Baru) Kedungbadak, Tanah Sereal, Kota Bogor.
(Wawan Hermawanto)