Banyak yang Terkecoh, Pasang Label Tutup Botol Dapat “Cuan”

  • Whatsapp
CV Bahama Corporation

jurnalbogor.com – Salah satu mitra konsumen minuman olahan lidah buaya Javera, AS (45), warga Gunungputri merasa dibohongi CV Bahama Corporation.

AS menyebut, kejadian berawal saat dirinya mendapatkan brosur yang beredar di jalan, dengan bunyi ” Dibutuhkan mitra usaha sampingan, pasang label tutup botol minuman lidah buaya, paket isi 35 pcs upah Rp70.000, Rp3-5 juta per bulan, ” . Saat membaca brosur tersebut dirinya tertarik dan menghubungi nomor telepon yang tertera.

” Kemudian, saya diarahkan ke kantornya yang ada di jalan raya Cileungsi – Jonggol KM.8 No.13 RT.03/RW.03 Desa Gandoang, Kecamagan Cileungsi,” tukas AS.

Saat datang kesana, lanjut AS, ia menanyakan dan disampaikanlah hal yang sama sesuai dengan brosur, dengan membayar Rp15 ribu untuk pendaftaran, dan 295 untuk menjadi mitra dari prodak minuman lidah buaya Javera tersebut.

” Saat itu, saya sempat bertanya apakah ini seperti multilevel dalam arti harus mencari orang atau mengajak orang, jawaban dari penanggung jawab di sana tidak. Ia menjelaskan hanya dengan menempel label di tutup botol, kemudian diantar kembali dan akan dibayarkan sebesar Rp70 ribu per 35 pcs tutup botol,” jelasnya.

” Awalnya saya tidak percaya, masa iya sih semudah itu, namun saya penasaran. Hingga saya coba dan ikut mendaftar menjadi mitra. Namun, setelah selesai memasang label pada tutup botol, adik saya mengantarkan tutup botol tersebut, tapi jawabannya malah beda lagi. Karena tidak adanya orang yang datang atas nama saya, makanya uang Rp70 ribu itu saya tidak mendapatkannya,” tambahnya.

Lebih lanjut AS menjelaskan sama saja harus dapat orang dulu baru dibayarkan, dan pemasangan label pada tutup botol itu hanya bagian dari pada market mencari orang. Ia menyesalkan, karena awalnya ia sudah bertanya, apa harus mengajak orang dulu baru dapat poin atau uang, tapi jawaban dari pihak Javera bilang tidak.

” Karena bahasa yang muter-muter dan saya sudah sempat bertanya dan dia jawabnya tidak. Sekarang malah bilang saya tidak menjalankan sistem, padahal jika dia jujur dan bilang bahwa saya harus menyebar brosur dan mengajak orang baru saya dapat uang saya paham, ini sama saja sistem marketing yang menyesatkan,” kesalnya.

” Kalo pertanyaan saya itu diiyakan mungkin saya tidak bergabung, karena saya tidak punya keahlian untuk menarik orang lain, ditambah uang yang saya gunakan untuk menjadi mitra itu hasil pinjam, dengan harapkan akan kembali nanti, ” tambahnya.

Sementara, Herlina penanggungjawab CV.Bahama Corporation cabang Cileungsi sekaligus bagian wawancara calon mitra menanggapi adanya keluhan mitra tersebut berdalih bahwa ia sudah menjelaskan dengan detail terkait cara menjadi mitra Javera. Karena jika secara logika tidak mungkin perusahaan mampu membayar Rp70 ribu / 35 pcs hanya memasang label pada tutup botol.

” Apa yang kami sampaikan itu bagian daripada strategi marketing, mungkin dari mereka tidak paham padahal kami sudah menjelaskan jika ada yang kurang jelas silahkan bertanya, ” dalihnya.

” Kebanyakan dari mereka hanya menangkap memasang label sebanyak 35 pcs kemudian mendapatkan uang sebesar Rp70 ribu. Padahal yang  mereka hasilkan bukanlah dari pemasangan tutup label melainkan dari orang yang datang dan mengatasnamakan diajak mereka,” terangnya.

Jadi, sambung Herlina, mereka baru mendapatkan uang saat mereka menjalankan sistem yaitu menyebarkan brosur atau apapun cara mereka menyampaikan informasi, kemudian ada yang datang dan mendapatkan informasi dari mereka, dari situlah baru mereka mendapatkan fee sebesar Rp70 ribu per satu orang.

” Jadi, bukan cuma memasang label pada tutup botol sebanyak 35 pcs langsung dapat uang, tapi harus mengajak orang dulu baru dapat fee dari orang yang berhasil diajak dan menjadi mitra,” tuturnya.

Namun apabila, sambung Herlina, mitra tidak menjalankan sistemnya uang yang masuk sebesar Rp295 ribu itu dikembalikan secara bertahap setiap bulanya 25 ribu, dan mitra wajib datang untuk mengambil uang Rp25 ribu tersebut.

” Jika ada mitra yang merasa tertipu saya yakin mereka tidak paham sistem, karena sebelumya juga saya sudah sempat dilaporkan oleh salah satu mitra ke Polsek Cileungsi tapi saya mendapatkan pembelaan dari Polsek karena sistem yang saya terapkan sudah benar,” cetusnya.

” Apa yang kami sampaikan, adalah bagian dari strategi marketing untuk menarik mitra,” tutup Herlina.

(NN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *