jurnalbogor.com – Mahasiswa Institut Ummul Quro Al Islami (IUQI) Bogor KKM Kelompok 14 menghadirkan inovasi UMKM ramah lingkungan berupa lilin aromaterapi dari minyak jelantah di Kampung Pabuaran, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (29/8/2025).
Program ini bertujuan untuk mengurangi limbah rumah tangga sekaligus membuka peluang usaha kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
Menurut Najwa Hakim, salah satu mahasiswa Institut Ummul Quro Bogor yang tergabung dalam KKM Kelompok 14, inovasi lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini sangat bermanfaat. Selain mampu mengurangi limbah rumah tangga, proses pembuatannya juga cukup mudah dan menghasilkan produk bernilai jual.
Dengan tambahan aroma lavender, lilin ini tidak hanya berguna sebagai penerang, tetapi juga memberikan efek relaksasi.
“Harapan saya, inovasi ini dapat menjadi peluang UMKM baru bagi masyarakat dan menginspirasi untuk lebih kreatif dalam mengolah limbah,” ungkap Najwa.
Proses Pembuatan Lilin Aromaterapi
Pembuatan lilin aromaterapi ini menggunakan peralatan sederhana, antara lain panci kecil, kompor, cetakan berbentuk bunga, sumbu lilin, dan saringan. Adapun bahan-bahan yang digunakan meliputi minyak jelantah (pemakaian baru dua hari), arang, minyak esensial lavender, stearic acid sebagai pengeras, serta pewarna lilin.
Tahapan pembuatan dimulai dengan mendiamkan minyak jelantah bersama arang selama dua hari untuk mengurangi bau, kemudian menyaringnya agar lebih bersih. Selanjutnya, minyak dipanaskan dalam panci kecil sebanyak 200 ml dengan api kecil, lalu ditambahkan stearic acid sebanyak 60 gram.
Setelah mencair dan tercampur rata, adonan diberi pewarna sesuai selera, kemudian ditambahkan 20 tetes minyak esensial lavender. Adonan lilin yang sudah jadi lalu dituangkan ke dalam cetakan berbentuk bunga yang telah diberi sumbu, dan dibiarkan mengeras selama 4–6 jam. Setelah proses tersebut, lilin aromaterapi siap digunakan.
Manfaat Inovasi
Inovasi lilin aromaterapi ini memberikan dua manfaat sekaligus. Pertama, membantu mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah. Kedua, membuka peluang usaha baru bagi masyarakat dengan produk bernilai jual yang memiliki keunggulan aromaterapi menenangkan. Keharuman lavender dalam lilin dapat memberikan kenyamanan serta relaksasi bagi pengguna.
Melalui inovasi ini, mahasiswa berharap masyarakat dapat lebih terinspirasi untuk kreatif dalam mengelola limbah rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Dengan begitu, lingkungan tetap terjaga, sekaligus membuka peluang usaha yang menjanjikan.
(Najwa Amalia Hakim/rls)