jurnalbogor.com – Berawal dari hobi membatik, kini menjadi pengusaha batik yang sukses sehingga meningkatkan nilai bisnis bagi perekonomian Indonesia. Sosok Sri Ratna Handayani adalah seorang founder sekaligus owner Batik Handayani Geulis di Kota Bogor.
Berlokasi di Jalan Bogor Baru, Tegal Gundil, Bogor Utara, berbagai karyanya telah meraih penghargaan, setiap motif batiknya memiliki sejuta makna dan filosofi yang mendalam. Ada sekitar 110 motif batik, 14 di antaranya mendapat sertifikat.
Berkat hobinya yang senang membatik pada awal tahun 2012, Ratna mulai membangun galerinya. Selain itu dirinya pernah belajar di Museum Tekstil di Jakarta. Setelah mendapat ilmu di sana, Ratna kembali ke Bogor kemudian kembali membatik dan menghasilkan banyak karya.
Saat itu Ratna mengaku kebingungan mengenai ke mana ia harus menjual karya nya tersebut, kemudian ia memutuskan untuk mengirimkan batiknya ke Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Bogor yang saat itu dipimpin oleh Ibu Wali Kota Bogor. Mendapat respons positif, Ratna kemudian memulai bisnis batiknya meski saat itu ia belum memiliki ilmu dalam berbisnis.
Mengenai motif filosofi batiknya, ada makna atau filosofinya tentang Kota Bogor, masyarakatnya ramah seperti daun talas, lalu masyarakatnya kuat layaknya kujang. Motif ini sudah banyak menjadi seragam di berbagai tempat, sudah menjadi souvenir khas Kota Bogor.
Selain itu, motif Bogor pisan yang bermakna Bogor banget, lalu ada Kijang Papasangan yang mempunyai filosofi harmoni alam maka harmoni kehidupan. Kemudian ada motif angkot yang mempunyai filosofi perkumpulan silaturahmi angkot. Angkot dijadikan sebuah motif batik karena angkot sudah mau menjadi sejarah bagi Kota Bogor.
Kemudian ada Batik Patepung Lawung yang mencapai harga tertinggi karena proses pengerjaannya panjang yang memiliki filosofi bahwa Bogor itu kota yang nyaman, udaranya enak, orangnya lemah lembut.
“Ini menceritakan tentang ungkapan rasa syukur warga Bogor kepada Allah SWT karena kita dianugerahi banyak kebaikan dan keberkahan di Kota Bogor. Jadi batik saya memiliki filosofi, makna, doa, harapan, impian, ungkapan rasa syukur dan cinta,” jelas Ratna.
Di tengah kesibukannya, Ratna turut membuka tempat edukasi membatik. Tempat edukasi membatik tersebut telah dikunjungi oleh Presiden, Pemda Bogor, turis lokal, maupun turis mancanegara.
Misi Batik Handayani adalah mempromosikan batik kepada generasi muda karena generasi milenial ini akan menjadi penerus batik di masa depan. Dengan mengetahui identitas sebagai warga negara Indonesia, dapat menemukan jati diri, kecintaan terhadap batik, passion, sesuai yang mereka sukai.
Penulis: Firlia Amara Nurbaiti