jurnalbogor.com – Batik Anggun Kabupaten Bogor dan Nusantara merupakan salah satu UMKM Batik khas Bogor. Batik Anggun sendiri berlokasi di Cibinong, Kabupaten Bogor. Batik Anggun sudah berdiri sejak tahun 2013 yang hingga saat ini sudah berdiri selama 11 tahun.
Berdirinya Batik Anggun dilatar belakangi oleh seorang ibu rumah tangga yang bernama Widyani Pramitha atau biasa disebut Mitha. Ia yang tertarik pada kain dan kebudayaan batik, lalu ia pun menekuni kegitan pada bidang perbatikan tersebut.
Ibu Mitha merupakan salah satu masyarakat yang tinggal di Kabupaten bogor, ia pun tersadar bahwasannya Kabupaten Bogor belum mempunyai batik untuk menggambarkan ciri khas wilayah terebut. Ia pun berinisiatif untuk melestarikan kebudayaan indonesia dengan membuat UMKM batik pertama di Kabupaten Bogor dan bekerja sama dengan beberapa instansi, salah satunya adalah Dinas Kebudayaan Kabupaten Bogor.
Batik Anggun mempunyai banyak produk dengan beraneka ragam motif yang telah diproduksi, Namun tak hanya kain batik saja, batik anggun juga memproduksi tote bag batik, ikat kepala, sapu tngan, kemeja, celana,dress, dan masih banyak lagi produk yang ditawarkan oleh Batik Anggun.
Produk unggulan yang diproduksi oleh Batik Anggun ada pada kain batiknya, kain yang diproduksi memiliki beberapa tipe. Yaitu kain batik printing, batik cap, dan batik tulis. Batik anggun juga menggunakan kain dasar yang premium dengan tujuan memberikan kesan nyaman saat mengenakan produk yang mereka jual.
Batik Anggun sering kali melakukan kegiatan kelas membatik dengan berkolaborasi dengan Kelas Meraki ataupun instansi lainnya untuk memikat ketertarikan pada calon customer dalam mengikuti kegiatan kelas membatik tersebut.
Selain itu batik anggun juga bekerja sama dengan Pullman Hotel Ciawi, Novotel Resort Bogor, dan Cafe 0251/Societeit Kota Bogor untuk mengadakan event exhibition batik serta kelas membatik.
Keunikan dari Batik Anggun sendiri itu diawali dengan cara pembuatan motif batik yang berbeda, Ibu Mitha selaku pemilik Batik Anggun, ia selalu membuat beragam motif kain batik yang berbeda dan unik, serta memiliki filosofi maupun makna yang dalam dalam motif kain batik tersebut.
Motif kain batik yang terkenal dikalangan umum adalah Batik Kampung Urug, Batik Kecamatan Tenjo, Batik Parang, Batik Tiga Daun Talas dan Tugu Kujang, dan masih banyak lagi. Sehingga customer dapat memaknai arti dari motif tersebut, selain itu motif kain batik anggun yang diproduksi biasanya menciri khaskan suatu instansi.
Batik Anggun awalnya hanya dikelola oleh sang pemilik yaitu ibu Mitha, namun seiring berjalannya waktu dan memasuki era digital. Ibu Mitha meminta anak – anaknya untuk membantu dalam mengelola UMKM tersebut dalam pempublikasian di media sosial.
Sang anak pun mengatakan bahwa “Batik anggun, memang baru saja dikelola oleh anak – anak ibu mitha dan ingin berfokus pada segmentasi anak muda dengan melakukan kegiatan yang membuat para anak muda tertarik pada event tersebut, lalu melakukan pempublikasian melalui media sosial instagram”.
Hal ini membuat beberapa Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB Program Studi Komunikasi Digital dan Media untuk membantu ataupun berkolaborasi dengan Batik Anggun untuk membantu brainsing pada Batik Anggun serta membantu penugasan para Mahasiswa Komunikasi Sekolah Vokasi IPB.
Strategi yang dilakukan oleh para mahasiswa yaitu melakukan kegiatan brainding Batik Anggun dengan pembuatan konten serta mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Batik Anggun.
Semua konten yang dibuat oleh para mahasiswa memperlilhatkan unsur kreatif dengan susunan video, mengambilan video, serta penempatan produk untuk dilakukannya pembuatan konten tersebut untuk membuat para target audiens tertarik dengan produk maupun kegiatan Batik Anggun.
Setelah dilakukannya kolaborasi brainding Batik Anggun dengan Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB, diharapkan Batik Anggun dapat dikenal oleh masyarakat secara luas agar dapat mengikuti kegiatan yang diadakan, membeli produk yang diproduksi oleh Batik Anggun dan memikat ketertarikan maupun rasa penasaran para target audiens dengan produk maupun kegiatan Batik Anggun. Serta mengajak para masyarakat dalam memperkenalkan Budaya Indonesia dengan tujuan untuk melestarikan supaya para penerus Bangsa Indonesia tetap mengenal kekayaan khas Budayanya yaitu Kain Batik.
Penulis: Elizabeth Tawlyn Bogar
(Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University)