Bang Anies Berpeluang Besar Menang Pilkada Jakarta 2024

  • Whatsapp
Apendi Arsyad

jurnalbogor.com – Bismillahir Rahmanir Rahiem. Jujur saya berkata bahwa rakyat Indonesia yang mendambakan perubahan kehidupan mereka ke arah yang lebih baik (adil, makmur dan sejahtera) pasti senang, berbahagia dan mereka berharap serta berdoa semoga Calgub DKI Jakarta abang Dr.Anis Rasyid Baswedan (ARB), bisa menang telak Pilkada Jakarta. Dan masyarakat Jakarta tidak jadi melawan “kotak kosong”.

Apalagi bang ARB berpasangan dengan Cawagubnya bung Rano Karno (RKO) bintang film “Si Doel anak Sekolahan atau Si Doel Anak Betawi” yg sangat populer dan mantan Wagub dan Gubernur Provinsi Banten yang sukses. Selanjutnya bang ARB sangat dikenal warga DKI Jakarta sebagai mantan Gubernur Jakarta sangat sukses memajukan masyarakat Jakarta dengan segudang prestasi dan penghargaan baik dari institusi nasional dan internasional.

Read More

Hasil kepemimpinan Gubernur Anis sangat jelas, faktual di Jakarta, sangat sulit pihak lawan politik akan berkata sebaliknya, gagal. Terakhir ini, terutama proses Pilpres RI thn 2024 dan proses pencalonan ARB menjadi Cagub DKI Jakarta pada Pilkadal Gubernur serempak tgl 27 November 2024 nanti, bang ARB banyak dihambat dengan berbagai stratak dan teknik yang.jahat (bulus dan fulus), salah satu suksesnya koalisi KIM, bisa menjadi KIM Plus, hijrah PKS meninggalkan ARB, sebelumnya ada rayuan gombal Nasdem dan PKB yang akhirnya mereka ber-PHP, dll.

Fenomena sosial yg negatif dan buruk tersebut, bisa kita maknai Bacagub ARB telah dizholimi banyak pihak, termasuk yang paling getol adalah mas Joko, sehingga Rakyat menaruh simpati yang begitu kuat dukungan ARB menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk periode keduanya.

Apalagi sebagaimana saya katakan mantan Gubernur Jakarta ARB memiliki modal sosial yang kaya (surplus social capital). Saya optimis rakyat Jakarta akan memilih ARB, ketimbang pasangan Gub dan Wagub yang baru, pendatang baru (new comer) ke Jakarta pada Pilkadal 2024 yg akan datang ini, yang ditawarkan koalisi KIM plus.

PDIP DKIJakarta sebagai partai “opisisi” sementara ini berada diluar kekuasaan akibat “memblelonya” mas Joko kepada ibunda yang membesarkannya ibu MWS/Ketum DPP PDIP dan mantan Presiden RI. Mas Joko tak sudi menjadi petugas partai sehingga “durhaka” kepada orang yg “melahirkan” dan membesarkannya menjadi Presiden RI selama lk 10 thn.

Sebenarnya muncul gejala sosial politik berpindah-pindah status dalam waktu yang cepat tidaklah mengheran kita rakyat Indonesia. Faktanya dalam dinamika politik Indonesia, koalisasi vs oposisi parpol tidak jelas warna ideologisnya, superpragmatisme, biasanya koalisi terbangun atas tabiat jahat “bulus dan fulus”, bukan tulus. Hal ini sudah saya tulis penjelasannya dalam beberapa artikel yang sdh viral di media sosial.

Fakta selanjutnya kita rakyat dan bangsa Indonesia juga tidak perlu kaget bahwa kawan dan lawan dalam pertarungan pemilu Pilpres dan Pilpres RI, itu hanya permainan kata-kata (retorika) bukan dilandasi jiwa dan semangat ideologis yang mendalam, alias “Demokrasi Pancasila” sudah mati.

Pola perilaku elite politik.Indonesia baik di pusat maupun di daerah, hampir sama, sekarang berteman (koalisi), beberapa waktu kemudian menjadi lawan (opisisi). Saya sebut saja diantara beberapa nama yg berperilaku inkonsistensi demikian spt Mas Joko dgn bu MWS, SBY dengan Muldoko, PS dengan SBY, termasuk Cagub Jakarta dari PDIP bang ARB sebelumnya teman seperjuangan politik dengan mas Joko dan PS, tetapi sekarang realitasnya sebaliknya menjadi lawan tanding di Pilpres RI 2024 dan Pilkadal DKI Jakarta, dan cukup banyak contoh perilaku inkonsistensi elite politik Indonesia.

Saya membaca berita di beberapa medsos dan koran pagi Senin ini, bahwa PDIP mencalonkan pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta bang ARB dan bung RK pada Pemilu serentak tgl 27 November 2024 mendatang. Hari ini Senin siang 26 Agustus 2024 Ketum DPP PDIP ibu Dr.(HC) Megawati Sukarno Puteri (MWS) akan mengumumkan secara resmi nama pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta tersebut.

Maaf, saya AA memberanikan diri untuk berpendapat, seandainya ARB benar dicalonkan PDIP menjadi Gubernur DKI Jakarta thn 2024 ini, bukan “php”, bahwa menurut ramalan atau prediksi saya dgn menggunakan nalar yg sehat (common sense) dari berbagai pendekatan analisis-perspektif.

Jika penyelenggaraan Pilkada Gubernur Jakarta thn 2024 tidak dilakukan dengan curang terstruktur, sistematis dan masif (TSM) sebagaimana yg pernah terjadi dalam Pilpres RI thn 2024 yang penuh kontroversial akibat cawe-cawenya mas Joko, maka saya berkeyakinan bahwa pasangan ARB dan RKO berpeluang besar menang telak pemilu Kepala Daerah Jakarta 2024, sedang pasangan Ridwan Kamil (PG) dan Dr.Suswono (PKS, sahabat saya di HMI Bogor, pernah satu asrama mahasiswa SF IPB, 1982-1985) dari koalisi Kim-plus akan rontok dan terhempas menderita kekalahan.

Mengapa demikian bisa terjadi? Jawaban ringkasnya adalah sebab rakyat Jakarta yg cerdas sudah sangat muak dengan rezim penguasa (the ruling party) Presiden RI mas Joko yang gemar melanggar ideologi Pancasila dan konstitusi UUD 1945, sehingga keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tidak terwujud, hinga kini, justru kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara semakin menjauh dari 4 tujuan NKRI sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke 4.

Indikasi kegagalan regim penguasa (goverment failure) Presiden RI mas Joko yang telah memimpin selama 10 thn NKRI sangatlah banyak berdasarkan data dan fakta yang dipublikasi lembaga-lembaga terpercaya nasional dan global, sebagai parameter, antara lain: utang negara sangat besar dan menumpuk, korupsi membesar dan merajalela ke berbagai sektor, kesenjangan sosoal sangat tajam (indek gini ratio akan menembus angka 0.5).

Lalu kemiskinan membesar, stunting tinggi berakibat lose generation, angka penggangguran membengkak terutama 10 thn terakhir pengangguran milenial membesar, ekonomi dan politik dalam cengkraman ologarky, carut marut praktik hukum dimana supremasi hukum sebagai prasyarat mutlak negara maju dan moderen diabaikan, dinasti politik dan politik di negeri ini mewabah yang diberi contoh oleh mas Joko dengan cara inkonstisional, kehidupan para elite politik superpragmatisme (nir ideologis) terefleksi dari warna-warni koalisasi parpol dalam Pilkada dan pola dan gaya hidup hedonist diatas kondisi rakyat yang hidup susah dan sengsara/miskin dan melarat.

Public policy dan regulasi publik beruapa UU, Kepres dan Kepmen RI banyak melabrak UUD 1945, TAP MPR RI, dan norma hukum yang berlaku serta terkadang menyakiti hati umat Islam seperti gerakan Islam Pobbia, dan lain-lain lagi banyak sekali faktor yang membuat Rakyat Indonesia sudah sangat muak dan marah kepada regim penguasa mas Joko yang gagal ini.

Berdasarkan fakta dan analisa tersebut diatas, maka kita bisa menyimpulkan, apabila penyelenggaraan Pilkadal DKI Jakarta thn 2024 dikerjakan KPUD Jakarta dengan azas Luber dan Jurdil, terutama proses perhitungan suara, maka kita optimis dan berkeyakinan Pilkadal Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta periode 2024-2029, insya Allah akan dimenangkan ARB dan RKO. Sebab arus deras aspirasi rakyat untuk meraih perubahan sosial ke arah yang lebih baik semakin kuat. Sosok dan vigur perubahan tersebut, harapan sebagian besar rakyat pilihannya jatuh kepada bang ARB. Semoga berita-berita yang terbaca pagi Senin ini, benar adanya, bukan pemberian harapan palsu (“php”).?!

Sekian dan terima kasih atas atensinya. Semoga Allah SWT merahmati kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang sama-sama kita cintai ini, terhindar dari keterpurukan, Aamiin-3 YRA.
Save NKRI,
Majulah bangsanya, dan
Sejahteralah Rakyatnya.

Artikel ini ditulis Senin paginya (26/8-2024), setelah membaca beberapa artikel dan flayer di medsos, sambil menunggu pengumuman resmi nama-nama Calon Gubernur yang diusung PDIP oleh Ketum DPP PDIP, yth ibu Megawati Sukarno Puteri di Jakarta.

Wangun Atas, Botim City, 26 Agustus 202
Wassalam

====✅✅✅

Dr.Ir.H.Apendi.Arsyad,M.Si (Salah seorang Pendiri ICMI thn 1990 di Malang, Pendiri Universitas Djuanda Bogor thn 1986 dan Dosen Unida 1987-2024, Konsultan Proyek-proyek K/L negara, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui media sosial)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *