Jurnalbogor.com – Langkah Kementerian Lingkungan Hidup yang tengah melakukan penanganan di wilayah Cisarua dan Megamendung terus mendapat perlawanan dari masyarakat. Seperti dari Aliansi Masyarakat Bogor Selatan atau AMBS yang berada dibawah kendali Muksin sebagai ketuanya, mereka merasa terpanggil untuk menyelamatkan para karyawan yang bekerja di tempat-tempat pariwisata yang kini tengah dalam ancaman PHK massal.
“Bencana PHK massal itu bisa terjadi jika pihak KLH tetap melaksanakan dan melakukan berbagai tindakan atau menutup tempat tempat pariwisata yang ada di wilayah ini. Dengan demikian, kami selalu masyarakat di Puncak AMBS merasa terpanggil untuk menyelamatkan nasib para pekerja. Hidup masyarakat ini tengah sulit, lapangan pekerjaan sangat susah, dan bagi mereka yang masih bekerja kita harus pertahankan nasibnya. Dengan demikian, AMBS akan sekuat tenaga memperjuangkan nasib mereka, ” ujar Azet Basuni, salah seorang petinggi AMBS.
Sementara itu dikatakan Ketua AMBS, Muksin, ia mengemukakan satu satunya jalan adalah aksi demo. “Langkah KLH harus direspons, dan aksi secara damai itu akan dilaksanakan pada hari Jumat ini. Tujuan aksi ini untuk membela nasib saudara saudara kita yang kini terancam di PHK, ” tuturnya.
Untuk peserta aksi demo yang rencanya akan dilaksanakan di Simpang Gadog usai sholat Jumat. Peserta yang akan turun ke jalan ini mulai dari para karyawan pariwisata, dan segenap elemen masyarakat.
“Kegiatan ini murni jeritan dari hati para karyawan. Kita merasa terharu jika mereka tempat kerja mereka ditutup dan karyawannya akan diberhentikan dari pekerjaannya. Mereka sama manusia seperti kita yang butuh penghidupan untuk keluarganya, ” pungkas Muksin.
(Dadang Supriatna)
