Warga yang Tinggal di Huntap Nyaris Diperkosa

  • Whatsapp

Warga Dihantui Ketakutan Minta DPKPP Segera Bangun SAB

jurnalbogor.com – Sebanyak 83 Kepala Keluarga (KK) korban bencana alam yang tinggal di hunian tetap (huntap) di Kampung Kebon Awi  di Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor dihantui ketakutan.

Pasalnya, akibat ketiadaan Sarana Air Bersih (SAB) sejak huntap itu dibangun pada 2023 lalu, warga penerima manfaat huntap terpaksa  harus keluar mencari sumber air yang bisa dimanfaatkan. Mirisnya,  lantaran tidak adanya air bersih seorang ibu muda yang disaat mandi di kobak pemandian nyaris diperkosa oleh pria tak dikenal.

Read More

Kejadian bermula, ketika Patimah (35), Mariam (32) dan Sarah (34) bermaksud ke tempat pemandian yang jaraknya sekitar 120 meter dari tempat tinggal mereja karena selama menempati huntap itu hingga kini tidak ada SAB.

Disaat mandi, tiba – tiba ada seorang pria misterius dengan usia masih muda memakai topi sembari   membawa martil dan golok. Pria itu sudah dalam kondisi telanjang mengintip yang jaraknya tidak jauh dari semak belukar.

Ditengah ketegangan itu, Patimah dan Mariam keduanya sedang hamil tua bergegas pulang lebih dulu, sedangkan Sarah  tidak sendiri ia ditemani Mamad (60) yang merupakan orang tua kandung Sarah hingga menunggu anaknya  selesai mandi.

“Sarah nyaris diperkosa oleh laki- laki yang membawa golok dan martil dalam kondisi telanjang itu,” ujar Patimah kepada Jurnal Bogor, Senin (16/9/2024).

Atas kejadian itu, banyak orang terutama warga yang menempati 83 huntap marah karena bangunan huntap tidak ada air bersih, maka  keselamatan  perempuan jadi terancam.

“Kalau gak ada bapaknya kemungkinan Sarah sudah  diperkosa terus dibunuh,” tuturnya

Semenjak kejadian, warga tidak ada yang berani mandi ke kobak itu lagi. Warga yang tinggal di huntap mengaku kerepotan, karena setelah  kejadian itu warga ngambil air ke kampung Siranggap menggunakan motor yang jaraknya sangat jauh.

Terpisah, Sarah yang nyaris menjadi korban pemerkosaan saat ditemui di kediamannya setelah kejadian yang menimpa dirinya mengaku  shock  berat dan tak berani keluar rumah selama lima hari.

“Selama lima hari saya tak berani keluar rumah,” kata Sarah menceritakan yang masih dihantui ketakutan.

Ibu tiga anak itu menerangkan,  pelaku yang membawa martil dan golok posisi sudah berhadapan. Namun Sarah refleks  langsung berteriak meminta pertolongan sampai akhirnya orang tua Sarah Mamad turun tangan menolong anaknya yang nyaris diperkosa itu.

“Andai saya gak diantar sama bapak gak kebayang jadinya  entah saya  dibunuh  apa bagaimana,” kata Sarah dengan nada sedihnya.

“Sebelum melarikan diri, pelaku sempat akan menyerang,” kata Mamad (60) orang tua Sarah, namun teriakan anaknya membuat pelaku kabur.

Mereka meminta Pemerintah Kabupaten Bogor segera membangun MCK atau saran air bersih sehingga warga yang tinggal di huntap merasa nyaman dan tidak ketakutan lagi. “Selain air bersih, termasuk infrastruktur jalan yang saat ini belum dibangun,” tukas Mamad.

Sementara Ketua Pokmas pada pembangunan huntap di Desa Nanggung Usep saat dihubungi mengaku dari 141 huntap yang telah diselesai dibangun diakuinya memang belum ada ketersediaan SAB. “Dari Rp62 juta per huntap tidak termasuk pembangunan sarana air bersih. Tidak termasuk juga fasos fasum atau insfratruktur jalannya. Tetapi kalau listrik sudah terpasang,” tandasnya

Meski demikian, dia sudah beberapa kali mengusulkan ke pihak DPKPP untuk membangun SAB. “Sering kali kami ajukan, namun dari pihak DPKPP (Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan) belum fix tahun berapa – berapanya sarana air itu,” jelasnya.

(AE)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *