jurnalbogor.com – Sejumlah warga di Desa Bojongrangkas, Ciampea, Kabupaten Bogor dibuat resah oleh mangkraknya proyek betonisasi di Jalan Cikampak. Jalan yang seharusnya menjadi akses alternatif penting ini baru dilapisi lapen sepanjang 200 meter, dan hingga kini belum ada kelanjutan pengerjaan.
Minimnya informasi terkait proyek tersebut menimbulkan tanda tanya besar. Tidak adanya papan informasi membuat warga bingung soal anggaran dan pelaksana proyek. Debu dari jalan yang belum selesai diperbaiki pun menjadi keluhan sehari-hari warga.
Andre, Ketua RW 09 Desa Bojongrangkas, menyayangkan kurangnya koordinasi antara pelaksana proyek dengan masyarakat sekitar.
“Belum ada sosialisasi dan koordinasi, padahal jalan di wilayah Rw 09 ini akan dijadikan jalan alternatif,” tegasnya baru-baru ini.
Proyek betonisasi sempat dimulai pertengahan Maret dengan pelapisan awal. Namun setelah itu, tak ada lagi tanda-tanda kelanjutan. Warga pun hanya bisa menebak-nebak alasan di balik terhentinya pengerjaan.
Sementara Kepala UPT Jalan dan Jembatan IV Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Yudhi Rachmawan, menjelaskan bahwa kendala keterlambatan berasal dari pihak penyedia jasa.
“Mengenai deadline, kami dari dinas sudah memberikan peringatan keterlambatan. Proyek ini juga sudah berjalan dengan denda yang berlaku,” kata Yudhi.
Sayangnya, pemerintah desa pun mengaku tak banyak tahu. Kepala Desa Bojongrangkas, Iding Habudin, menyebutkan bahwa rencana kelanjutan proyek sempat dijadwalkan pada 8 April, lalu mundur menjadi 15 April dan hingga kini belum juga terealisasi.
“Belum ada kepastian lagi, kami hanya mendapatkan informasi lisan dari pihak penyedia jasa,” tukasnya.
(Arip Ekon)