jurnalbogor.com – Setelah Kepala Desa (Kades) dan perangkat desa menggelar demo di gedung DPR RI, kini kantor desa di wilayah Kabupaten Bogor Barat digeruduk emak-emak. Namun emak-emak ini bukan seperti para perangkat desa yang menggelar aksi demo dengan tuntutan masa perpanjangan jabatan.
Tujuan mereka datang ke kantor desa untuk mengambil beras bantuan dari pemerintah. Terlihat di beberapa kantor desa di wilayah Leuwiliang penuh dengan kedatangan emak-emak sambil menunggu antrean bahkan berdesak-desakan.
“Mau ngambil beras bantuan dari pemerintah,” kata salah satu penerima bantuan, Titin, Kamis (1/02/2024).
Sambil menggendong anak semata wayangnya, Titin rela berdesakan dengan emak-emak lainnya. Ia juga rela menunggu untuk mendapatkan satu karung dengan berat 10 kilogram beras.
Dengan tersenyum bahagia mendapatkan bantuan beras yang kesekian kalinya dari pemerintah, emak-emak ini penuh dengan sabar menunggu giliran antrean untuk mendapatkan bantuan tersebut.
“Alhamdulillah, saya berterima kasih kepada pemerintah sangat membantu. Karena sekarang beras di pasar juga kondisinya sedang naik,” bebernya.
Di hari sebelumnya, ramai diberitakan para kepala desa di berbagai daerah menggelar demonstrasi menuntut pengesahan Revisi Undang-Undang Desa sebelum Pemilu 2024. Bahkan aksi itu berakhir ricuh dan para demonstran bentrok dengan aparat.
Terlihat dalam video, demonstran memukul pagar gedung DPR menggunakan palu dan membakar sampah. Banyak yang menilai dari masyarakat terlebih netizen di media sosial bahwa aksi tersebut sangat tidak mencerminkan sebagai kepala desa. Terlebih yang di perjuangkannya adalah untuk memperpanjang jabatannya.
(AD)