TPT Sekolah MI Al Hidayah di Ciampea Ambruk, Nyaris Menimpa Permukiman Warga

  • Whatsapp
Warga sedang membersihkan puing-puing tembok penahan tebing (TPT) di area sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Hidayah di Kampung Cikalancing, RT 03/06 Desa Cinangka, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Senin (11/11).

jurnalbogor.com – Intensitas hujan tinggi yang melanda Kabupaten Bogor pada Senin (11/11) sore kemarin menyebabkan tembok penahan tebing (TPT) di area sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Hidayah di Kampung Cikalancing, RT 03/06 Desa Cinangka, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor ambruk dan nyaris menimpa pemukiman warga.

Ambruknya TPT setinggi tiga meter dan sepanjang sepuluh meter yang berada disamping bangunan sekolah itu akibat di terjang hujan deras yang mengguyur wilayah Ciampea dan sekitarnya pada Senin (11/11) sore kemarin.

Meski tembok penahan tebing di area sekolah ambruk, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini karena siswa sudah pulang dari kegiatan belajar saat kejadian.

Kepala Sekolah MI Al Hidayah, Muhamad Yunus, menjelaskan longsor terjadi sekitar pukul 17:30 WIB saat hujan lebat membuat tebing setinggi tiga meter dan sepanjang sepuluh meter di samping bangunan sekolah ambruk dan nyaris merusak permukiman warga di sekitar sekolah.

“Beruntung saat kejadian siswa sudah pulang, jadi tidak ada korban. Namun, kami tetap khawatir dengan kondisi bangunan yang bisa membahayakan,” ujar Yunus, yang akrab disapa Ustaz Yunus.

Saat ini, pihak sekolah tengah melakukan pembersihan puing-puing bangunan yang rusak agar segera dapat diperbaiki.

Ustaz Yunus juga mengungkapkan, pihak sekolah meminta bantuan kepada Kementerian Agama Kabupaten Bogor untuk mempercepat perbaikan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

“Kami berharap dinas terkait segera memberikan bantuan karena sekolah ini memiliki sekitar seratus lima puluh murid yang kesehariannya terancam bahaya longsor jika tidak segera diperbaiki,” ungkapnya.

Sementara itu salahsatu siswi kelas 5 MI Al Hidayah mengaku takut bermain di sekitar lokasi bangunan yang terdampak longsor.

Ia khawatir bangunan yang tidak stabil dapat kembali longsor dan membahayakan dirinya serta teman-temannya.

“Saya takut kalau main di sekitar bangunan sekolah ini karena takut ada longsor lagi,” ucapnya.

Harapan para siswa dan orang tua kini bertumpu pada upaya cepat dari pihak sekolah dan pemerintah setempat untuk segera memperbaiki bangunan yang rusak dan menjamin keselamatan di lingkungan sekolah. “Mudah-mudahan cepat ada tindak perbaiki,” pungkasnya. (Aga)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *