jurnalbogor.com – Menindaklanjuti arahan Bupati Bogor, Rudy Susmanto, Wakil Bupati Bogor, Ade Jaro, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Kantor Kecamatan Cigudeg, Jasinga dan Tenjo juga meninjau langsung ke UPT Diversifikasi Sentra Usaha Pertanian dan Balai Penyuluh Pertanian Cigudeg dan dilanjutkan peninjauan irigasi di wilayah Kecamatan Cigudeg dan sekitarnya pada Rabu (9/4/2025). Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan ketahanan pangan di Kabupaten Bogor, khususnya di wilayah Barat.
Inspeksi mendadak ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk terus memperhatikan dan memperbaiki berbagai sektor yang mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan.
Wakil Bupati Bogor, Ade Jaro menyampaikan bahwa dirinya menerima sejumlah laporan mengenai kerusakan irigasi, pendangkalan saluran, serta dampaknya terhadap para petani yang tidak dapat bertani akibat kekurangan air.
“Alhamdulillah hari ini, setelah kemarin berbicara dengan Bupati untuk berbagi tugas, saya menerima laporan terkait irigasi yang rusak. Banyak petani yang sudah lama tidak bisa bertani, yang tentunya berdampak pada ketahanan pangan. Saya ingin melihat langsung kondisi irigasi yang saat ini menghambat kurang lebih 200 hektare sawah di lima desa dan dua kecamatan,” ujar Ade Jaro.
Selain itu, Ade Jaro juga menyoroti pentingnya perbaikan irigasi Sendung yang menjadi salah satu prioritas pemerintah, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten. Ia berharap dengan perbaikan irigasi, tidak hanya akan memperbaiki kondisi sawah yang teraliri air, namun juga memungkinkan adanya perluasan area pertanian di masa depan.
Dalam inspeksinya, Wakil Bupati juga sempat mampir ke Kantor Kecamatan Cigudeg untuk memastikan kebersihan dan kesiapan fasilitas pelayanan publik.
“Sekalian sidak, saya melihat ruangan dan fasilitas di kantor kecamatan, alhamdulillah semuanya bersih, termasuk kamar mandi dan lokasi-lokasi lainnya,” tambahnya.
Mengenai potensi pertanian di Kabupaten Bogor Barat, Ade Jaro menyebutkan bahwa pihaknya terus melakukan pemetaan terhadap irigasi yang perlu diperbaiki, sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan di wilayah tersebut.
“Kami terus memprioritaskan ketahanan pangan di semua kecamatan, terutama di wilayah barat. Kami juga akan memperhatikan potensi pertanian lainnya, serta mengelola tanah-tanah aset pemerintah untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Terkait dengan usulan pemekaran daerah otonomi baru (DOB) di Kabupaten Bogor Barat, Ade Jaro menjelaskan bahwa dokumen perencanaan sudah lama diproses dan sedang menunggu pembahasan lebih lanjut.
“Rencana DOB ini sudah berjalan cukup lama dan sedang dalam proses di Kementerian Dalam Negeri. Nama daerah pemekaran nantinya akan dipilih oleh Gubernur dan Bupati, ya bisa saja bernama Jasinga, Cigudeg, Rumpin, Leuwiliang, atau Bogor Barat,” jelasnya. (Aga*)